Tiga Perkara yang Diridhai dan Tiga Keadaan yang Dibenci Allah

0

Persatuan kaum muslimin adalah kunci kemenangan perjuangan Islam. Meski kemenangan Islam adalah keniscayaan, ada upaya-upaya yang harus kita lakukan guna menyongsong kejayaan yang dijanjikan itu. Ada kiat-kiat yang harus kita lakukan agar diri ini menjadi bagian dari parade panjang pejuang di jalan-Nya.

Sebab persatan kaum muslimin adalah salah satu kunci utamanya, maka penting bagi diri untuk mengetahui manfat dari hal tersebut serta kerugian jika kita meninggalkannya.

Tiga yang Diridhai

Allah Ta’ala meridhai siapa yang berjuang di jalan-Nya. Allah Ta’ala meridhai kaum muslimin yang sungguh-sungguh memenangkan Islam. Allah Ta’ala akan menolong siapa yang menolong agama-Nya.

Di dalam shahih Muslim, disebutkan secara khusus tiga hal yang bisa mengundang ridha Allah Ta’ala.

Ibadah dengan tidak mempersekutukan-Nya dengan selain-Nya.

Inilah kemurnian ibadah. Ialah penghambaan penuh nan tulus. Tiada Tuhan yang hak untuk diibadahi kecuali Allah Ta’ala. Dan, merupakan dosa besar jika seseorang mengadakan sesembahan lain selain Allah ‘Azza wa Jalla.

Berpegang teguh pada agama Allah dan tidak bercerai berai.

Bersatulah, maka Allah Ta’ala akan Ridhai. Berjamaahlah, maka Allah Ta’ala akan memenangkan kita. Berpegang teguhlah pada agama dan kitab-Nya, niscaya kita selamat. Tetap bersiap siagalah dalam perjuangan membela Islam, niscaya surga terjamin bagi kita.

Sebaliknya, dalam perpecahan ada kebinasaan. Dalam cerai-berai, tak ada sedikit pun manfaat. Kerugian, kerugian, kerugian; itulah buah perpecahan yang amat nyata.

Setia kepada pemimpin.

Ialah pemimpin adil yang memperjuangkan Islam dan kaum muslimin. Pemimpin yang mendoakan dan didoakan kaum muslimin. Merekalah yang berjuang untuk tegak tingginya kalimat Allah di bumi pertiwi dan dunia yang kita cintai ini.

Tiga yang Dibenci

Maka dalam lanjutan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ini, Allah Ta’ala menyebutkan tiga hal yang dibenci oleh-Nya.

Banyak bicara.

Maka diam adalah lebih baik jika tak ada kebaikan yang harus disampaikan. Sebab, semakin banyak bicara tiada guna, semakin banyak pula salahnya, sehingga dosanya pun makin melimpah.

Banyak bertanya.

Jika tanya sebab tak mengerti, maka hal itu benar adanya. Tapi, tanya keras kepala, untuk meremehkan apalagi mempersulit diri, maka itulah yang menjadi salah satu sebab tergelincirnya kaum terdahulu dari kalangan Bani Israil.

Hamburkan harta.

Harta terbaik adalah yang berada di tangan orang shaleh. Ia akan digunakan di medan jihad, untuk meninggikan kalimat-Nya di muka bumi. Sedang di tangan orang kafir, harta hanya dijadikan sarana berlebih-lebihan yang kelak menjerumuskan pemiliknya ke dalam siksa neraka.

Sahabat, mari galang persatuan umat. Sebab Tuhan kita satu, Allah Ta’ala. Dan, cita-cita kita sama, surga. [Pirman]

Artikel sebelumnyaPadukan Dua Hal Ini di Hati, Allah akan Kabulkan Harapan dan Rasa Aman
Artikel berikutnyaAyat yang Mendamaikan Dua Suku yang Bermusuhan di Madinah