Tidak ada pertolongan yang lebih baik dari pertolongan dan perlindungan yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Pembela. Dialah sumber dari semua kekuatan di alam semesta ini.
Berbahagialah orang-orang yang dijamin mendapatkan pertolongan-Nya. Bersuka citalah mereka yang terjamin atasnya Pertolongan dari Yang Mahakuasa. Sebab itulah jaminan yang mustahil meleset. Sebab Dia Maha menepati janji.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim yang dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin al-Albani, ada tiga golongan yang disebutkan pasti mendapatkan pertolongan Allah Ta’ala. Siapakah mereka?
Menikah Demi Kesucian Diri
Ada orang yang menikah hanya karena menganggapnya sebagai siklus kehidupan; hidup, anak-anak, remaja, menikah, dewasa, berkeluarga, mati. Padahal, menikah merupakan salah satu sunnah Nabi yang mulia dan berhak atasnya pahala.
Karenanya, menikah harus diniatkan untuk ibadah dengan menjalankan sunnah Nabi; sebab siapa yang hidupkan sunnah, ia tercatat sebagai orang yang mencintai Nabi, dan kelak bersama beliau di surga-Nya. Dengan niat ini pula, menikah menjadi sakral dan bernilai pahala yang besar.
Menikah untuk menjalankan sunnah bentuknya bisa untuk menjauhi zina, menjaga diri dari syahwat yang menjerumuskan. Sebab itulah jalan yang ditempuh oleh setan terlaknat untuk menjebloskan manusia ke dalam siksa neraka.
Menjaga diri dari zinia di zaman ini memerlukan perjuangan yang amat berat. Pasalnya ajakan untuk berzina sudah merangsek masuk ke dalam semua lini kehidupan dengan sangat massif dari segala penjuru, mulai yang sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan.
Bentuknya pun semakin beragam, mulai kampanye belanja di pusat perbelanjaan dengan pelayan maupun pengunjung yang membuka aurat, hingga melalui lagu-lagu berlirik maksiat maupun syahwat yang diputar di berbagai sudut.
Selain yang berada di luar rumah, bisikan-bisikan zina juga masuk ke dalam rumah melalui perangkat elektronik yang kita miliki. Baik itu tayangan televisi dengan iklan dan tayangan selebritis yang berpakaian ala tarzan, maupun diiklankan secara gratis melalui hand phone ataupun gadget yang hampir dua puluh empat jam berada dalam genggaman.
Karena itulah, menikah untuk menjaga diri amat dianjurkan. Apalagi, syahwat hanya bisa diredam dengan syariat yang disunnahkan oleh Rasulullah dalam pernikahan ini. Bukankah saat Nabi tergoda di jalan, beliau langsung mendatangi istrinya untuk melampiaskannya kepada yang haq dan berpahala?
Maka wajar, jika siapa yang menikah demi menjaga kesucian diri, baginya layak mendapatkan predikat golongan yang pasti ditolong Allah Ta’ala. Kamu, sudah menikah? [Pirman]
Bersambung ke Tiga Golongan yang Pasti Ditolong Allah (2)