Mengapa Sufyan Ats-Tsauri Digelari Amirul Mukminin fil Hadits?

0
sufyan ats tsauri amirul mukminin fil hadits
ilustrasi (pinterest)

Islam kaya dengan para ulama istimewa yang memiliki keutamaan luar biasa. Salah satunya adalah Sufyan Ats-Tsauri yang mendapat gelar amirul mukminin fi hadits. Mengapa Sufyan Ats-Tsauri digelari amirul mukminin fil hadits?

Nama lengkapnya adalah Sufyan bin Said bin Masruq bin Rafi’ bin Abdillah bin Muhabah bin Abi Abdillah bin Manqad bin Nashr bin Al-Harits bin Tsa’labah bin Amir bin Mulkan bin Tsur. Ia lahir di Kufah pada tahun 77 hijriyah.

Sufyan adalah tabiin putra tabiin. Ayahnya, Said bin Masruq merupakan tabiin yang meriwayatkan hadits dari sejumlah sahabat Nabi. Sufyan sendiri meriwayatkan hadits dari banyak ulama di kalangan tabiin. Di antaranya dari ayahnya, Abu Ishaq Asy-Syaibani, Abdul Malik bin Umair, Abdurrahman bin ‘Abis, Ismail bin Abi Khalid, Salamah bin Kuhail, Tharik bin Abdirrahman, Al-Aswad bin Qais, dan banyak guru lainnya.

Sufyan Ats-Tsauri merupakan seorang alim yang zuhud dan wira’i. Pujian para ulama yang hidup sezaman dengannya maupun setelahnya membuktikan hal itu.

Ibnu Al-Mubarak mengatakan, “Aku tidak mengetahui di atas bumi ini ada orang yang lebih alim daridapa Sufyan.”

Sufyan bin Uyainah mengatakan, “Aku tidak melihat ada orang yang lebih utama daripada Sufyan Ats-Tsauri.”

Setelah menghimpun banyak sanjungan ulama, Syaikh Ahmad Farid menyimpulkan, “Sufyan bagaikan lautan yang tidak diketahui kedalamannya. Bagaikan air bah yang tak mungkin dibendung arusnya.”

Ulama-ulama besar seperti Syu’bah, Sufyan bin Uyainah, Yahya bin Ma’in, Abu ‘Ashim An-Nabil, dan lainnya mengatakan, “Sufyan adalah amirul mukminin dalam hadits.”

Mengapa Sufyan Ats-Tasuri digelari amirul mukminin dalam hadits, setidaknya pada zamannya sebelum lahirnya Imam Bukhari? Karena beliau adalah ahli hadits terpercaya di masanya. Kelebihan pertama Sufyan adalah kuatnya hafalan beliau hingga setiap kali mendengar hadits langsung hafal.

“Tidak ada yang terdengar olehku kecuali pasti aku hafal. Sampai-sampai ketika mendengar ucapan seorang pendusta, aku harus menutup telinga karena takut terhafal olehku,” kata Sufyan.

Baca juga: Asbabun Nuzul Surat Ar Rahman Ayat 33

Sufyan menjadi panutan dalam bidang hadits bukan hanya karena kuatnya hafalan dan banyaknya riwayat tetapi juga karena keteladanannya dalam mengamalkan hadits yang ia riwayatkan.

“Sebaik-baik sanad yang berasal dari Kufah adalah dari Syufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullan,” kata Ahmad bin Abdillah Al-Ajli. [Muchlisin BK/Kisah Hikmah]

Artikel sebelumnyaUlama yang Langsung Hafal dalam Sekali Dengar
Artikel berikutnyaJawaban Ali Ketika Ditanya tentang Fitnah di Zamannya