Surat Ar Rahman ayat 33 menyeru jin dan manusia, mempersilakan untuk melintasi langit jika mereka sanggup. Apa makna ayat ini? Para ulama mufassirin mengemukakan tiga penafsiran.
Kita awali dari ayat dan terjemahnya:
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. (QS. Ar Rahman: 33)
Ayat ini ditujukan kepada jin dan manusia. Kata ma’syar (معشر) artinya adalah jamaah atau kelompok yang banyak. Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah menjelaskan, agaknya ia terambil dari kata ‘asyrah (عشرة) yang berarti sepuluh, karena mereka tidak dihitung satu per satu melainkan sepuluh per sepuluh.
Setelah menyeru jin dan manusia, kemudian Allah mempersilakan atau menantang mereka untuk menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi. Seruan ini memiliki tiga penafsiran.
Pertama, berkaitan dengan ketidakmampuan manusia menghindar dari takdir Allah dan lari dari kekuasaan-Nya.
“Kalian tidak akan dapat melarikan diri dari perintah Allah dan takdir-Nya, bahkan Dia meliputi kalian dan kalian tidak akan mampu melepaskan diri dari hukum-Nya,” terang Ibnu Katsir dalam Tafsirnya. “Tidak pula membatalkan hukum-Nya terhadap kalian. Ke mana pun kalian pergi selalu diliput.”
Kedua, berkaitan dengan kondisi pada hari kiamat kelak. Terutama di Yaumul Mahsyar. Pada saat itu manusia tidak akan bisa meloloskan diri.
“Dan ini menceritakan keadaan di Yaumul Mahsyar (hari manusia dihimpunkan); sedangkan semua malaikat mengawasi semua makhluk sebanyak tujuh shaf dari semua penjuru, maka tiada seorang pun yang dapat meloloskan diri,” kata Ibnu Katsir dalam Tafsirnya.
Ketiga, berkaitan dengan kemampuan manusia menjelajah ruang angkasa. Bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersilakan jika manusia hendak melintasi langit dan bumi.
Buya Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al Azhar, “Di antara Rahman-Nya Allah kepada manusia dan jin adalah Dia memberikan kebebasan kepada kita untuk melintasi alam ini dengan sepenuh tenaga yang ada pada kita. Dengan segenap akal dan budi kita, karena mendalamnya pengetahuan. Namun di akhir ayat, Allah mengingatkan bahwa kekuatanmu itu tetap terbatas.”
Baca juga: Ucapan Terima Kasih dalam Islam
Buya Hamka mencontohkan, di zamannya sudah ada Apollo yang mampu membawa manusia ke bulan. Dan sejak saat itu dikembangkan usaha menuju tempat yang lebih jauh seperti Venus. Namun kalaupun manusia bisa sampai Mars atau Venus, bisakah manusia melintasi/menembus seluruh bintang?
Untuk penjelasan lengkap tafsir dan kandungan ayat ini, silakan baca Surat Ar Rahman Ayat 33. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Kisahikmah]