Saat Amalkan Ini, Laki-laki Ini Didatangi dan Ditanyai Malaikat

0
sumber gambar: www.kaskus.co.id

Allah Ta’ala Mahaadil dalam memberikan balasan atas amal-amal yang dilakukan hamba-hamba-Nya. Dia tidak pernah berlaku zalim dan amat mustahil mengingkari jani-janji suci-Nya. Dia Maha Menepati janji dan Maha Membalas atas setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya.

Sahabat mulia Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadits tentang seorang laki-laki agung yang tak disebut namanya. Ia mendengar langsung hadits ini dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang laki-laki yang didatangi dan ditanya secara langsung oleh malaikat saat tengah melakukan sebuah amal shalih.

“Ada seorang laki-laki yang berniat mengunjungi saudaranya di kampung lain. Allah Ta’ala pun mengutus malaikat untuk turun di jalan yang hendak dilalui oleh laki-laki ini. Malaikat itu menghampiri dan bertanya, ‘Anda hendak pergi ke mana?’ Sang laki-laki sampaikan jawaban, ‘Aku berniat mengunjungi saudaraku di kampung ini.’”

Itulah amalan agung sang laki-laki. Mengunjungi saudaranya. Bersilaturahim kepada sahabatnya dalam iman dan amal shalih.

Dalam kelanjutan hadits ini, malaikat melanjutkan pertanyaannya, “Adakah suatu kepentingan lain yang ingin kamu dapatkan darinya?”

Jawab si laki-laki lugas, “Tidak ada.” Katanya sampaikan niat utama dalam berkunjung, “Aku berkunjung kepadanya hanya karena aku mencintainya karena Allah Ta’ala.”

Malaikat pun menyampaikan pengakuan tentang dirinya kepada laki-laki ini dengan berkata, “Sungguh, aku adalah utusan Allah Ta’ala kepadamu. (Karena amalanmu itu) Allah Ta’ala mencintaimu seperti cintamu kepada saudaramu karena-Nya.”

Inilah di antara pekerjaan utama yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam membentuk komunitas Muslim yang solid. Beliau menumbuhkan kecintaan antara para sahabatnya. Bukan dengan ikatan duniawi, harta, atau jabatan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadikan Allah Ta’ala sebagai satu-satunya motif agar sahabatnya saling mencintai.

Inilah motif terbaik dalam ukhuwah islamiyah. Motif yang mampu menembus sekat-sekat keterbatasan dan membuat para pecinta di jalan ini mengorbankan seluruh yang dimiliki untuk sahabatnya atas nama cinta kepada Allah Ta’ala.

Sebagai buktinya, komunitas para sahabat dan tabi’in adalah sebaik-baik komunitas lantaran kecintaan mereka kepada sesamanya karena Allah Ta’ala. Di zaman mereka pula, Islam berhasil mendapat kejayaan yang gilang gemilang.

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaMantan Orang Kafir yang Berhasil Membunuh Nabi Palsu
Artikel berikutnya4 Kelompok yang Wajib Mendapatkan Cinta Allah