Ada begitu banyak syariat Allah Ta’ala dan teladan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang kita lalaikan, sengaja ataupun tidak, sering ataupun jarang, sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Bahkan, ada indikasi dari sebagian kaum Muslimin yang meremehkan sebagian ajaran Islam hingga mengganggapnya sebagai hal yang tidak perlu terlalu dirisaukan.
Salah satunya tentang lisan. Padahal, jika seseorang salah mengatur dan bertindak dengannya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebut mereka sebagai orang yang paling jauh dari Allah Ta’ala.
Hal ini didasarkan pada salah satu sabda imamnya para Nabi dan Rasul yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Imam al-Baihaqi.
“Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah Ta’ala. Sesungguhnya, banyak bicara tanpa dzikir kepada Allah Ta’ala bisa menjadi sebab kerasnya hati. Dan sejauh-jauh seorang hamba dari Allah adalah mereka yang keras hatinya.”
Hadits ini merupakan salah satu penegas utama dari hadits lainnya yang lebih masyhur dan dirujuk oleh banyak imam. Ialah sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam yang dinukil oleh Imam at-Tirmidzi, “Di antara tanda kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak berguna baginya.”
Kini, semakin banyak manusia yang tidak mampuh menahan diri dari membicarakan kesia-siaan. Mereka berlomba mengatakan apa saja yang diketahui, lalu terbersit kesombongan dalam hatinya hingga berakibat keburukan berupa hati yang berkarat.
Tak jarang, dari kesia-siaan percakapan di banyak forum dan berbagai media, ghibah (gosip), caci maki, saling merasa benar, dan keburukan-keburukan lain pun timbul dalam jumlah yang massif. Semua orang berlomba untuk bicara, semua terpacu untuk menyampaikan apa yang menjadi bisikan nafsu atau lintasan syahwatnya.
Jika ada sebagian kecil dampak berupa saling bunuh, dan ini benar-benar terjadi, sejatinya ada dampak lain yang jauh lebih besar. Ialah mengerasnya hati yang dialami oleh banyak orang hingga menular ke banyak generasi. Padahal, seorang hamba tidak akan bertemu dengan Allah Ta’ala kecuali mereka yang memiliki kelapangan hati. Sedangkan mereka yang hatinya keras, kesat, dan berdaki, dia dinobatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sebagai orang yang paling jauh dari Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]