Suatu hari, unta milik Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang bernama al-‘Adhaba balapan dengan unta milik seorang Badui. Sebelumnya, unta milik Nabi ini tak pernah kalah. Karenanya, ketika hari itu unta milik Nabi kalah, para sahabat pun jengkel.
Demi melihat ekspresi para sahabatnya itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pun bersabda, “Tiada seorang pun yang berlaku tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan kedudukannya. Dan, tiada seorang pun yang berambisi terhadap ketinggian dunia, melainkan Allah pasti menghinakannya dan merendahkannya.”
Mengutip hadits ini dalam Tarbiyah Jihadiyah, Dr. Abdullah Azzam menjelaskan, “Tawadhu’lah, niscaya Allah Ta’ala akan meninggikan derajatmu.” Sebaliknya, “Jika engkau menghendaki ketinggian, maka Allah Ta’ala akan merendahkanmu.” Pungkasnya sampaikan nasihat nan menyejukkan, “Hiduplah di tengah manusia secara bersahaja dan tak perlu menonjolkan diri.”
Itulah di antara petunjuk Rabbani bagi kaum Muslimin dalam menjalani kehidupan yang sementara ini; bersikap rendah hatilah. Sebab memang, tak ada yang layak ditonjolkan dari diri yang penuh dosa dan salah ini. Tak perlu berbangga, sebab tak ada secuil pun alasan untuk melakukan itu.
Jika pun kini diri ini terlihat mulia, dihargai, dihormati, dan dimuliakan orang-orang sekitar, maka satu-satunya alasan adalah lantaran Allah Ta’ala menutup dosa kita, sebab Dia Ta’ala melindungi aib dan kekurangan diri kita di hadapan orang lain.
Jika orang-orang mengetahui betapa banyak dosa yang kita kerjakan, niscaya mereka akan memicingkan mata, tak menghiraukan, bahkan meninggalkan kita seorang diri. Persis seperti yang dikatakan oleh seorang bijak; jika dosa itu berbau, maka tak ada orang yang betah berdekatan dengan kita.
Dengan bersikap rendah hati, di antara hikmahnya; kita tidak mudah meremehkan kebaikan yang dilakukan orang lain. Pasalnya, meremehkan orang lain menjadi salah satu ciri sombongnya seseorang. Selain itu, jika kita meremehken orang lain, sebagaimana disebutkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim, “Cukuplah seseorang disebut sebagai berbuat jahat apabila ia meremehkan saudaranya sesama muslim.”
Maka bersikap rendah hatilah wahai diri. Agar Allah Ta’ala meninggikanmu di hadapan penduduk langit dan bumi. [Pirman]