Jaga Dua Hal Ini, Agar Rasulullah Menjamin Surga untuk Anda

0
Ilustrasi padang pasir © intisari-online.com

Tak ada ketaatan kecuali atas pertolongan dari Allah Ta’ala. Itulah rezeki sejati yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya; taat. Sebab, amat banyak orang yang dikaruniai harta, namun amat susah baginya untuk melakukan amalan ketaatan di jalan-Nya.

Ketaatan diberikan oleh Allah Ta’ala kepada siapa yang Dikehendaki-Nya. Ialah orang-orang terpilih yang lurus niatnya, bersih pikirannya, dan terjaga fisiknya dari dosa dan maksiat.

Merekalah orang yang mencukupkan diri dengan yang halal dan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya. Mereka juga menjaga diri dengan sangat ketat agar tidak menyentuh, apalagi memakan yang haram. Sebab itu, Allah Ta’ala kurniakan rezeki ketaatan kepadanya.

Sebaliknya, ada orang yang terhindar dari ketaatan. Bukan lagi dikurniai rezeki taat, taat justru menjauh, lari, bahkan enggan untuk menyapanya. Merekalah orang yang bergelimang dosa, lupa akan hak Allah Ta’ala, merasa hebat, dan enggan akui kelemahan diri dengan bertaubat.

Karenanya, penting bagi diri untuk senantiasa meminta kepada Allah Ta’ala; agar dimudahkan dalam taat, dikurniai rezeki keshalehan, dihidupkan dalam istiqamah, dan wafat dalam khusnul khatimah. Inilah nikmat terbaik yang diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya.

Padahal, amalan ketaatan, sejatinya tidak susah. Selain mudah, amalan ketaatan juga murah. Sebaliknya, perbuatan yang menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka amatlah sukar dan mahal, namun dihiasi dengan keindahan pembungkusnya. Alhasil, banyak yang enggan lakukan amal taat, dan mengantri orang-orang yang hendak lakukan keburukan.

Di antara amal taat itu, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, ada dua hal yang pelakunya dijamin masuk surga. Bukan main atau dusta belaka, sebab yang menjamin adalah manusia terbaik sepanjang sejarah, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Apakah dua amalan yang mulia itu?

“Siapa yang mau menjamin bagiku”, sabda nabi suatu ketika, “Apa yang ada di dua rahang dan dua kaki(paha)nya.” Maksud Nabi adalah lisan dan kemaluannya, maka janjinya amat pasti, “Maka aku akan menjamin surga baginya.”

Menjamin lisan yang dimaksud adalah menjaga diri dari perkataan yang sia-sia, caci maki, celaan, ghibah, adu domba, fitnah dan perkataan buruk lainnya. Sedangkan menjaga kemaluan adalah menjaganya dari zina, baik dengan mempertontonkannya maupun melampiaskannya pada sesuatu yang diharamkan.

Sahabat, di antara akhlak para sahabat Nabi adalah mencukupkan satu nasihat untuk diamalkan sebelum beranjak ke nasihat lainnya. Dan, semoga satu riwayat hadits yang pendek ini menjadi pelecut semangat bagi penulis dan pembacanya, agar senantiasa berada di jalur taat. Semoga. Aamiin. [Pirman]

Artikel sebelumnyaDi Neraka, Orang Ini Mengitari Ususnya yang Terburai
Artikel berikutnyaInilah Penguasa Zalim yang Mengusir Imam Nawawi