Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Mohonlah pertolongan kepada Allah Ta’ala dengan bersikap sabar dan mendirikan shalat. Sungguh, shalat yang berbuah akan membuat seorang hamba sibuk dengan berbagai jenis kebaikan dan muak dengan sekecil apa pun kemungkaran.
Saudaraku, berupayalah untuk menggapai kekhusyukan dalam shalat dengan memenuhi hak-haknya shalat, secara lahir maupun bathin. Penuhilah dengan menyempurnakan semua syarat, rukun, dan sunnah dalam shalat serta menghayati seluruh makna bacaan dengan menghadirkan perasaan takut kepada Allah Ta’ala.
Sahabatku, perhatikanlah lima hal ini. Ingat baik-baik. Jika kita pernah mengalami lima hal ini dalam shalat, sejatinya kita telah terprovokasi oleh setan laknatullah.
Kusala
Ketika merasa terpaksa dan malas saat hendak atau sedang mendirikan shalat, kita telah perprovokasi oleh setan. Hal ini sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam surat an-Nisa [4]: 142.
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
Attajjul
Ialah terburu-buru seperti ayam yang mematok makanan. Ingin segera selesai, baik dalam bacaan maupun gerakan. Tidak ada sedikit pun merasakan nikmat dalam setiap lafal yang terucap atau gerakan yang dilakukan.
Annuas
Saat shalat sering menguap. Berkali-kali. Hampir di setiap gerakan dan bacaan. Anehnya, ketika selesai shalat, tidak menguap lagi. Badan kembali segar bugar. Na’udzubillah.
Marhodhulbaththahuni
Yaitu hasrat untuk buang angin dan kotoran. Terjadi berkali-kali.
Annisyan
Tidak fokus dalam mendirikan shalat hingga lupa dan asyik berkhayal atau mengingat hal-hal di luar shalat. Bahkan sampai pada tahap melupakan jumlah rakaat dalam shalatnya.
“Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah. Mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.” (Qs. al-Mujadalah [58]: 19)
Dalam keadaan yang terjadi berulang kali, tidak mengingat Allah Ta’ala merupakan musibah yang sangat besar. Saat shalat saja sukar mengingat Allah Ta’ala, padahal ketika itu sedang berhadapan dan bercakap dengan-Nya, bagaimana lagi dalam kondisi di luar shalat yang dipenuhi dengan kesibukan duniawi?
Ya Allah, tolonglah kami dalam mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan memperbagus ibadah kepada-Mu. aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
Rujukan: Mutiara Hikmah Facebook 1, KH Muhammad Arifin Ilham.