Gak Doyan, Orang-orang Ini Malah Dikejar Dunia

0

Dunia itu unik. Tidak semua yang mengejar akan mendapatkannya. Bahkan, ada sosok-sosok yang tidak tergiur, sedikit minat, bahkan cenderung menjauh, tetapi justru didatangi dunia secara melimpah. Sosok-sosok inilah insan terpilih yang sedikit jumlahnya.

Sejatinya, mereka yang dikejar dunia ini sudah ada sejak zaman dahulu. Disebut dikejar, karena dunia tidak pernah menjadi orientasi kehidupan mereka. Mereka hanya melakukan amalan-amalan sebagai seorang hamba kepada Rabbnya, lalu Allah Ta’ala mencukupi kebutuhannya dan mencurahkan harta kepadanya secara melimpah.

Orang-orang inilah yang selamat. Mereka tidak memiliki ambisi. Bahkan, sering khawatir saat diberi rezeki harta berlimpah. Maka, banyaknya harta semakin membuat mereka mendekat kepada Allah Ta’ala. Di antara buktinya, setiap kali mendapatkan rezeki, mereka tak pernah menumpuknya, melainkan diambil untuk kepentingan diri dan keluarga, lalu selebihnya dinafkahkan di jalan Allah Ta’ala.

Lantas, apa sebabnya hingga dunia mengejar mereka? Bukankah mereka sama sekali tak berhasrat dengannya?

“Siapa yang menjadikan akhirat sebagai perhatian terbesarnya,” sabda Nabi pada suatu ketika sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad bin Hanbal, “maka Allah Ta’ala akan menjadikan kekayaannya ada di hatinya, menghimpun yang tercecer, serta mendatangkan dunia padanya dengan tunduk.”

Itulah kuncinya; fokus pada akhirat. Hal ini telah dicontohkan dengan amat baik oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau fokus kepada akhirat dan segala nikmat di dalamnya. Beliau sibuk dakwah, ibadah, dan amal shalih. Alhasil, dunia ditawarkan kepada beliau. Meski menolak, nyatanya beliau terbilang kaya raya karena berhak mendapatkan seperlima harta rampasan perang.

Tetapi, beliau tak meliriknya sedikit pun. Semuanya dibagikan kepada para sahabat, kaum fakir, miskin, dan siapa pun yang membutuhkan. Bahkan, beliau tidak tenang saat masih menyimpan beberapa dinar atau dirham, padahal harta itu halal sebagai milik beliau.

Sebaliknya, siapa pun yang mengejar dunia, sebagaimana kelanjutan hadits yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik ini, “Siapa yang dunianya mendominasi obsesinya, maka Allah Ta’ala akan menjadikan kemiskinan di kedua matanya; Dia cerai-beraikan kesatuannya, dan ia tidak didatangi dunia selain ketetapan yang ditulis baginya.”

Hendaknya kita pahami, dunia ini hanyalah sementara, akhiratlah yang abadi. Semoga Allah Ta’ala bebaskan kita dari ketergantungan dunia dan kurniakan obsesi yang tinggi kepada akhirat yang abadi. Semoga kita berhak mewarisi surga-Nya. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaTiga Periode Siksa Bagi Pecinta Dunia
Artikel berikutnyaEmpat Penyebab Kefakiran