Nabi Yahya bin Zakariya bertemu dengan iblis. Beliau menanyakan tingkatan-tingkatan manusia dalam pandangan iblis. Iblis pun memberitahukan bahwa manusia terbagi menjadi tiga golongan. Pertama, orang beriman yang sempat tergoda lalu bertaubat dengan sungguh-sungguh. Kedua, orang kafir yang sangat mudah dipermainkan oleh iblis. Dan ketiga, para Nabi yang sama sekali tidak bisa digoda oleh iblis dan bala tentaranya.
Dalam kelanjutan dialog yang dikutip oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam Agar Tidak Diperdaya Setan ini, Nabi Yahya bertanya kepada iblis, “Apakah kalian pernah mengalahkanku?” Jawab iblis, “Tidak, kecuali hanya sekali.”
Peristiwa kekalahan Nabi Yahya itu terjadi sekali di sebuah siang. Beliau hendak menyantap makanan. “Aku,” kata iblis, “membuatmu berselera terhadapnya.” Alhasil, Nabi Yahya pun makan dalam jumlah yang banyak, melebihi kebutuhan dirinya hari itu.
Sebagai efek kelebihan makan, maka Nabi Yahya pun tertidur. “Kemudian,” lanjut iblis, “kamu tertidur malam itu dan tidak bangun untuk mendirikan shalat sebagaimana yang biasa kau lakukan.”
Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Imam Wahab bin Munabih ini, Nabi Yahya bin Zakariya pun membenarkan, “Baik.” Ancamnya kepada iblis, “Jika demikian, aku tidak akan pernah lagi makan hingga kenyang sampai kematian datang menjemputku.”
“Oh,” sesal iblis, “aku tidak akan pernah memberitahukan kepada seorang anak Adam pun setelahmu.”
Hendaknya kita berhati-hati dengan makanan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan agar makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Selain itu, makan dan minum tidak boleh berlebihan, sebatas kebutuhan tubuh. Tentunya dengan makanan dan minuman yang halal, berkah, dan baik. Bukan yang sebaliknya.
Sebab, berlebihan dalam mengonsumsi makanan akan menyebabkan mengantuk, sehingga malas dalam melakukan amalan utama seperti shalat wajib dan sunnah, membaca al-Qur’an, berdzikir, dan lain sebagainya.
Apalagi jika kesibukan terkait makanan sampai pada tahap berlebihan dalam menu dan tempat makan hingga seseorang sibuk beralih ke satu tempat makan menuju tempat makan berikutnya hanya untuk menyantap bahan-bahan makanan yang kelak menjadi kotoran.
Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan setan yang terkutuk. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]