Asmaul husna yang ke-1 adalah Ar Rahman. Apa makna Ar Rahman dan bagaimana bentuk pengamalan dari keyakinan terhadap Ar Rahman?
Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki 99 asmaul husna. Sebenarnya asmaul husna tidak terbatas 99, ada pula nama yang Allah simpan dan menjadi rahasia gaib sebagaimana hadits riwayat Imam Ahmad. Di antara 99 asmaul husna itu, salah satunya adalah Ar Rahman.
Makna Ar Rahman
Ar Rahman (الرَّحْمَنُ) artinya Maha Pengasih atau Maha Pemurah. Makna asmaul husna ke-1 ini, Allah mempunyai kasih sayang yang sangat luas, meliputi seluruh makhluk-Nya. Allah mengasihi seluruh makhluk-Nya dengan memberikan berbagai kenikmatan.
Dengan kasih sayang-Nya, Dia memberikan nikmat dunia kepada seluruh manusia baik yang beriman maupun kafir, taat maupun maksiat, taqwa maupun durhaka. Demikian pula Dia memberikan nikmat kepada seluruh makhluk di dunia.
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah: 163)
Baca juga: Bentuk Pengamalan Al Wahhab
Bentuk Pengamalan Ar Rahman
Keyakinan terhadap Ar Rahman membuat kita menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat mengasihi makhluk-Nya. Dia memberikan rezeki dan nikmat dunia kepada siapa saja, meskipun mereka kafir dan durhaka kepada-Nya.
Karenanya kita pun terus memiliki harapan kepada-Nya, selalu meminta kepada-Nya. Di samping itu, kita juga harus berusaha mengasihi sesama manusia.
Tidak seorang pun bisa memiliki sifat Ar Rahman. Karenanya, tidak boleh ada makhluk yang memakai nama ini. Dan di antara pengamalan terhadap Ar Rahman, kita senantiasa menyebut nama ini dalam memulai aktifitas kebaikan. Yakni dengan membaca basmalah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al Fatihah: 1)
Demikian pula kalimat thayyibah ini ada di awal seluruh surat dalam mushaf Al-Qur’an kecuali Surat At Taubah.
Bentuk pengamalan dari asmau husna Ar Rahman, hendaknya kita juga berusaha untuk mengasihi dan menyayangi sesama. Tidak perhitungan dalam membantu dan menolong orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Yang Maha Pengasih. Maka sayangilah penduduk bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian. (HR. Abu Dawud; shahih)
“Oleh karena itu, setelah mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai sifat pengasih, maka kita sebagai hamba Allah hendaknya mau mengasihi orang lain,” tulis Syaikh Mushtafa Wahbah dalam Syarah Singkat Asmaul Husna.
Lebih jauh ia mencontohkan, seseorang yang berdosa dan bermaksiat pun harus kita kasihi dengan cara berdakwah kepadanya, mengingatkannya, berusaha mengembalikannya ke jalan yang benar. Wallahu a’lam bish shawab.[Muchlisin BK/Kisahikmah]