Asmaul husna yang ke-33 adalah Al Azim. Apa maknanya dan bagaimana bentuk pengamalan dari keyakinan terhadap Al Azim?
Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki 99 asmaul husna. Sebenarnya asmaul husna tidak terbatas 99, ada pula nama yang Allah simpan dan menjadi rahasia gaib sebagaimana hadits riwayat Imam Ahmad. Di antara 99 asmaul husna itu, salah satunya adalah Al Azim.
Makna Al Azim
Al Azim (العظيم) artinya Mahaagung. Makna asmaul husna ke-33 ini, Allah Mahagung dengan keagungan dan kemuliaan tanpa batas. Tidak ada yang mengetahui hakikat Dzat Allah Subhanahu wa Ta’ala serta batas keagungan dan kemulian-Nya.
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung. (QS. Asy Syura: 4)
Tiada yang melebihi keagungan Allah baik dalam Dzat, wujud, ilmu, kekuasaan, pengaruh, kebijaksanaan maupun perintah-Nya.
Baca juga: Bentuk Pengamalan Ar Rahman
Bentuk Pengamalan Al Azim
Keyakinan terhadap Al Azim membuat kita menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Mahaagung. Keagungan dan kemuliaan-Nya tiada bertepi dan tidak terbatas. Kemuliaan dan keagungan-Nya sempurna, tidak berawal dan tidak berakhir.
Di antara bentuk pengamalan Al Azim adalah mengangungkan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berdzikir menyebut nama-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Dua kalimat yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh Ar-Rahman: Subhanallah wa bi hamdih (Mahasuci Allah dan Segala puji hanya bagiNya), Subhanallahil ‘azim (Mahasuci Allah yang Mahaagung). (HR. Bukhari dan Muslim)
Dzikir lainnya dengan menyebut asmaul husna Al Azim adalah ayat kursi. Setidaknya ada 10 keutamaan ayat kursi mulai dari perlindungan hingga masuk surga.
Meyakini asmaul husna Al Azim jugamembuat menjauhi segala sikap dan perilaku yang rendah dan menghinakan diri. Seperti mencuri, korupsi, minum minuman keras, zina, serta segala bentuk kemaksiatan dan dosa.
Sebaliknya, bentuk pengamalan Al Azim adalah menghiasi diri dengan sikap dan perilaku yang agung dan mulia. Seperti jujur, amanah, adil, dan dermawan. Wallahu a’lam bish shawab.[Muchlisin BK/Kisahikmah]