Bentuk Pengamalan dari Keyakinan Terhadap Al Wahhab

0
bentuk pengamalan al wahhab

Asmaul husna yang ke-16 adalah Al Wahhab. Apa makna Al Wahhab dan bagaimana bentuk pengamalan dari keyakinan terhadap Al Wahhab?

Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki 99 asmaul husna. Sebenarnya asmaul husna tidak terbatas 99, ada pula nama yang Allah simpan dan menjadi rahasia gaib sebagaimana hadits riwayat Imam Ahmad. Di antara 99 asmaul husna itu, salah satunya adalah Al Wahhab.

Makna Al Wahhab

Al Wahhab (الْوَهَّابُ) artinya Maha Pemberi Karunia. Makna asmaul husna ke-16 ini, Allah Maha Memberi karunia kepada makhluk-Nya. Baik makhluk memintanya atau tidak. Dan Allah tidak butuh kepada makhluk, tidak pula meminta imbalan kepada mereka.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8)

Baca juga: Bentuk Pengamalan Al Bashir

Bentuk Pengamalan Al Wahhab

Keyakinan terhadap Al Wahhab membuat kita menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Memberikan karunia. Dia memberikan karunia kepada hamba tanpa mengharap imbalan dari mereka. Dia memberikan karunia kepada hamba-Nya baik hamba itu meminta atau tidak memintanya.

Namun karena kita sangat butuh kepada karunia-Nya, kita harus banyak meminta karunia-Nya dalam doa-doa kita. Sebagaimana Surat Ali Imran ayat 8 tersebut.

Meyakini asmaul husna Al Wahhab jugamembuat kita selalu berharap kepada-Nya. Mengharapkan pemberian-Nya, mengarapkan karunia-Nya.

“Buah mengetahui sifat Al Wahhab adalah mengharapkan berbagai anugerah dan pemberian dari Allah,” tulis Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dalam Syajarataul Ma’arif.

Meyakini asmaul husna Al Wahhab juga membuat kita malu bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebab Dia telah memberikan demikian banyak nikmat dan karunia. Wallahu a’lam bish shawab.[Muchlisin BK/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaBentuk Pengamalan dari Keyakinan Terhadap Al Bashir
Artikel berikutnyaBelajar Al-Qur’an Per Kata Lebih Mudah dengan Quranhadits.id