Sebaik-baik kalimat adalah Firman Allah Ta’ala di dalam al-Qur’an al-Karim. Itulah sebaik-baik dzikir. Dan ianya akan lebih utama jika dibaca di dalam shalat, baik fardhu maupun sunnah.
Setelahnya adalah dzikir-dzikir yang terdapat di dalam banyak hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Masing-masing dari kalimat dzikir itu, ada yang disertai balasan bagi siapa yang benar-benar membaca dan mengamalkannya.
Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca kalimat ini,
Laa ilaha illallaah. Wahdahu laa syariikalahuu. Lahul mulku. Wa lahul hamdu. Wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir. (Tidak ada Tuhan selain Allah. Tidak ada seorang pun sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kekuasaan. Hanya milik-Nya segala pujian. Dan dia berkuasa atas segala sesuatu),
sebanyak seratus kali dalam sehari semalam, maka ia seperti membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, dan akan menjadi bentengnya dari setan pada hari itu hingga petang.”
Selain itu, sebagaimana disebutkan dalam lanjutan hadits Muttafaq ‘Alaihi ini, “Tidak ada seorang pun yang akan datang dengan membawa yang lebih baik dari itu selain orang yang mengerjakan lebih baik darinya.”
Dalam riwayat lain dari ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma juga disebutkan hadits serupa. Hanya terdapat perbedaan pada: barang siapa membaca kalimat tauhid di atas sebanyak seratus kali di pagi hari dan seratus kali di petang hari. Bagi mereka, Allah Ta’ala sediakan pahala agung sebagaimana disebutkan pula dalam hadits Abu Hurairah di atas.
Hitungan ringannya, jika dalam mengucapkan satu kalimat tersebut membutuhkan waktu 5 detik, maka kita bisa mengucapkannya sebanyak 12 kali dalam satu menit. Artinya, jika target kita hanya 100 kali bacaan, maka kita hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk mengucapkannya.
Jika dibandingkan dengan keseluruhan waktu yang diberikan kepada kita sebanyak 24 jam per harinya, maka 10 menit amatlah singkat. Toh, kita bisa mengucapkan dzikir itu di jalan saat berangkat bekerja atau ke sekolah (kampus), sambil menjajakan dagangan, menunggu orang, saat terkena macet, atau kapan saja di sepanjang hari itu.
Sejatinya mudah. Tetapi, akan sukar jika tidak mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala. Semoga Allah Ta’ala menolong kita untuk selalu mengingat-Nya di sepanjang hidup hingga akhir usia kita.
Ya Allah, tolonglah kami dalam mengingat-Mu, dalam mensyukuri nikmat-Mu, dan dalam membaguskan ibadah kepada-Mu. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]