Mari meyakini semua kabar gembira yang disampaikan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya dan sabda Nabi dalam banyak riwayatnya. Di antara janji yang amat pasti itu, Rasulullah menjamin umatnya untuk masuk ke dalam surga dan mendapatkan ridha Allah Ta’ala jika mampu menjaga 6 hal penting di dalam dirinya.
Hadits agung ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Ibnu Hibban, dan Imam al-Baihaqi Rahimahumullahu Ta’ala.
Pertama-tama, kita harus menjaga lisan. Menjaganya hanya untuk mengatakan kebenaran dan menjauhi dusta serta segala bentuk kesia-siaan dalam bertutur. Termasuk di dalam kesia-siaan dalam bertutur adalah ghibah, fitnah, adu domba, dan perkataan yang menjauhkan seorang hamba dari mengingat Allah Ta’ala.
Sebagai kelanjutan dari berkata yang benar, seorang hamba harus senantiasa menepati janji yang sudah terucap, bukan hanya janji kepada manusia, tapi juga janji kepada Allah Ta’ala. Bukankah sebelum dilahirkan semua kita dijanji dan mengatakan bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya Rabb yang hak disembah?
Selanjutnya menunaikan amanah dengan baik. Amanah sebagai hamba Allah Ta’ala dan amanah lainnya di banyak lokasi kehidupan. Amanah sebagai individu, anggota keluarga, ataupun dalam komunitas kerja dan masyarakat. Tunaikan seluruhnya. Jangan lalai dengan sibuk beralasan.
Hal berikutnya yang harus dijaga adalah aurat. Jangan pernah ditampakkan, apalagi dijadikan sarana untuk berbuat maksiat kepada Allah Ta’ala. Jangan diumbar. Jangan sampai menjadi jalan untuk melakukan zina, apa pun bentuknya.
Sebagai bentuk dari menjaga aurat ialah menjaga pandangan mata. Jangan biarkan melihat semua yang terlihat. Jangan sibuk mencari apa yang tertutup hanya karena bisikan nafsu yang menggebu. Begitu banyak bukti, betapa pandangan mata berhasil menjerumuskan seorang hamba ke dalam zina hingga mendekam dalam sengsara yang abadi.
Akhirnya, jagalah tangan dari berbuat zalim atau aniaya kepada pihak lain. Jangan mudah memukul. Jangan iseng. Jangan melakukan sesuatu, kecuali nyata manfaatnya terhadap sesama. Jangan bertindak sewenang-wenang. Jangan melakukan tindakan konyol hanya karena memiliki otoritas dan bisa melakukan apa pun karena memiliki kekuasaan.
Ingatlah, semua perbuatan akan diperhitungkan di akhirat kelak. Waspada dan berhati-hatilah.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]