Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang adil dan bertaqwa. Hingga sebagian ulama menyebutnya sebagai khulafaur rasyidin kelima.
Dengan keadilan dan ketaqwaannya, umat Islam saat itu menjadi sejahtera di bawah naungan syariat Islam yang mulia. Sampai-sampai zakat melimpah ruah dan baitul mal kesulitan mencari orang yang mau menerima zakat.
Tak hanya sejahtera secara ekonomi, masyarakat juga hidup dalam kedamaian. Bahkan binatang yang semula saling makan pun bisa hidup harmoni di alam.
Syaikh Dr Ali Muhammad Ash Shalabi dalam bukunya Al Khalifah Ar Rasyid wa Al Mushlih al Kabir Umar bin Abdul Aziz mengisahkan. Husein Al Qishar, penarik zakat kambing di masa itu, heran saat mendapati penggembala menggunakan serigala untuk menggiring kambing-kambingnya.
Awalnya ia berpikir serigala-serigala itu adalah anjing. “Wahai penggembala, mengapa banyak sekali anjing-anjing yang kamu gunakan?”
“Itu bukan anjing. Itu adalah serigala.”
“Subhanallah.. serigala berkumpul dengan kambing namun tidak membahayakannya.”
“Wahai kisanak,” kata penggembala itu. “Ketahuilah bahwa jika kepala sudah baik, maka seluruh tubuh tidak perlu dikhawatirkan.”
Husein Al Qishar kini mengerti, ini adalah salah satu karamah Umar bin Abdul Aziz. Keadilannya membawa kesejahteraan dan kedamaian. Bahkan serigala tidak memangsa kambing-kambing yang dijaganya. Ini tak pernah terjadi bahkan di masa Sahabat Nabi.
Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz berlangsung sekitar 2,5 tahun. Hingga suatu hari, terlihat serigala memangsa kambing yang dijaganya. Membuat panik penggembala.
Penggembala bersedih, tapi ulama yang mengetahui itu lebih bersedih. “Ini tanda bahwa hari ini Umar bin Abdul Aziz telah wafat. Pemimpin yang adil itu telah meninggalkan kita semua.”
Dan benar. Di hari itu Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia. Sebelum pengumuman resmi dari pemerintahan datang, wilayah yang jauh pun sudah mengetahui melalui tanda-tanda alam yang dilihatnya.
Maka Jarir pun menggubah syair:
Kabar kepergian khalifah itu juga datang kepada kami
Ketika kami berniat haji dan umrah di tanah suci
Engkau telah berbuat sesuatu yang besar, wahai Umar
Kau tegakkan perintah Allah di masamu
Matahari seakan redup tak bersinar
Bahkan bintang dan bulan ikut menangisi kepergianmu
Selamat jalan wahai khalifah penegak keadilan. Engkau telah menorehkan prestasi kepemimpinan yang gemilang. Dan seluruh umat Islam mendoakan, semoga surga Firdaus menjadi balasan. [Muchlisin BK/Kisahikmah]