Segala puji bagi Allah Ta’ala. Dialah satu-satunya Rabb yang wajib disembah. Tiada sekutu bagi-Nya. Seluruh makhluk tunduk dan patuh pada Kuasa-Nya. Dialah Ilah yang pada-Nya bergantung semua persoalan. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Dia yang membagi rezeki kepada semua makhluk-Nya. Tak ada satu pun yang Kuasa menandingi-Nya dalam segala persoalan.
Allah Ta’ala tak hanya menciptakan makhluk-Nya. Dia melengkapi seluruh makhluk dengan fasilitas yang memudahkannya untuk hidup. Bagi manusia, kelengkapan dan kemudahan tersebut bertujuan agar mereka bisa menjalankan tugas memakmuran bumi dengan optimal. Fasilitas yang Dia berikan adalah wujud kasih sayang-Nya yang tiada terhitung.
Allah Ta’ala menciptakan manusia untuk mengabdi hanya pada-Nya. Mengabdi dalam seluruh aspek kehidupan, baik ibadah ritual maupun ibadah sosial. Kedua jenis ibadah ini harus dijalankan seimbang guna menghasilkan manusia paripurna sesuai dengan Kehendak-Nya.
Dalam proses ibadah ritual itu, Allah Ta’ala telah mensyariatkan banyak ritual baik berupa perkataan maupun amalan dengan janji pahala yang melimpah. Ibadah berupa ucapan bisa berbentuk dzikir maupun doa yang bisa dilakukan di setiap kondisi, selain dzikir dan doa yang terdapat dalam ibadah ritual seperti shalat, haji, dan sebagainya.
Allah Ta’ala tak hanya memerintahkan untuk berdzikir, Dia telah melengkapi perintah-Nya itu dengan imbalan yang tak sedikit. Bahkan, dalam kalimat-kalimat tertentu yang diucapkan oleh seorang hamba, baginya pahala yang dijanjikan-Nya, baik yang termaktub dalam Kalam Suci maupun sabda Nabi-Nya.
Di antara jenis dzikir itu, ada satu kalimat thayyibah yang dengannya terjamin surga bagi siapa yang mengucapkannya. Maknanya, ia yang dijamin surga berarti terbebas atau diharamkan untuk memasuki neraka yang penuh dengan siksa.
“Bagi orang yang membaca Laa Ilaha Illallah hanya untuk mengharapkan ridha Allah Ta’ala,” sabda Rasulullah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Allah Ta’ala mengharamkan api neraka baginya,” pungkas Rasulullah dalam hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim ini.
Dalam riwayat lain juga disebutkan, barangsiapa yang mengakhiri hidupnya dengan mengucap kalimat Laa Ilaha Illallah, maka dia akan masuk surga. Sedang dalam redaksi yang lain juga disebutkan bahwa kalimat thayyibah ini lebih berat dari tujuh langit dan tujuh bumi beserta seluruh isinya.
Kalimat thayyibah ini, sebagaimana disampaikan oleh Nabi Saw dalam kesempatan yang lain, juga berfungsi untuk memerbarui iman. Sebab iman dalam hati kaum muslimin, terkadang naik dan tak jarang turun. [Pirman]