Lanjutan dari Tiga Amalan yang Paling Dicintai Allah (Bagian 1)
Berbakti Kepada Orang Tua
Setelah menyebut shalat tepat waktu sebagai amalan pertama yang paling dicintai Allah Ta’ala, Abdullah bin Mas’ud bertanya kepada Nabi, “Apalagi, ya Rasulullah?” Beliau mengatakan, “Berbakti kepada orang tua.”
Surga adanya di telapak kaki ibu. Ridha Allah Ta’ala, salah satu kuncinya juga terletak dalam ridha orang tua. Siapa yang berbakti kepada orang tua, kesuksesan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat adalah keniscayaan baginya. Sebaliknya, andai durhaka, maka siksa dunia dan azab neraka telah menunggu dengan nyalanya yang teramat dahsyat.
Berbakti kepada orang tua menempati derajat yang agung. Bahkan, perintahnya bergandengan dengan larangan berlaku syirik kepada Allah Ta’ala. Maknanya, berbakti kepada orang tua erat kaitannya dengan kualitas akidah seseorang. Semakin benar iman dan taqwanya, maka ia akan semakn berbakti kepada orang tuanya.
Berbakti kepada orang tua hanya berlaku untuk amal shaleh. Ketika orang tua memerintahkan untuk berlaku buruk, seberapa pun kadarnya, maka seorang anak tidak wajib menuruti, harus menolak dan/atau mengingatkan dengan cara yang baik. Bukankah Nabi Ibrahim As tidak berbakti kepada bapaknya dalam hal berbuat syirik?
Berjihad di Jalan Allah
Jihad adalah kunci kemenangan Islam. Inilah maqam tertinggi; tiada kemuliaan tanpa jihad. Jihad adalah syariat dari Allah Ta’ala untuk mempertahankan ketinggian Islam. Dalam jihad, ada banyak hal yang harus dikorbankan: waktu, usia, dana, harta bahkan keluarga dan nyawa.
Jihad tidak terbatas pada mengangkat senjata di medan juang. Jihad bisa dilakukan di banyak bidang. Maka ada istilah jihad politik, jihad terhadap nafsu, jihad menghidupi keluarga, jihad konstitusi dan puncaknya adalah mengangkat senjata tatkala agama Allah Ta’a dinistakan.
Jihad adalah puncak amal. Ia hanya bisa dilakukan oleh mereka yang benar imannya dan tidak mengidap penyakit nifaq atau takut mati. Jihad adalah jalan hidup yang semestinya dipilih oleh mereka yang mengikrarkan Islam dan iman kepada Allah Ta’ala.
Jihad dalam sebuah ayat disebutkan sebagai perniagaan yang tak pernah merugi karena menukar diri dengan surga yang lebih luas dari langit dan bumi. Semoga Allah Ta’ala mematikan kita dalam keadaan berjihad. Aamiin. [Pirman]