Jika ada seorang Bupati, Wali Kota, Gubernur, atau Presiden yang sering mampir ke rumah saat melewati jalan di dekat kediaman kita, betapakah itu menjadi suatu hal yang membahagiakan? Apalagi, kita bukan keluarga atau saudara dekatnya. Hanya manusia biasa, rakyat jelata.
Jika dihampiri oleh manusia sekelas pejabat tingkat daerah atau negara saja sudah sedemikian bahagia dan sumringah, bagaimana lagi perasaan diri ketika yang berkunjung hampir setiap kali lewat di dekat rumah kita adalah Kepala Negara terbaik di sepanjang sejarah kehidupan umat manusia?
Bagaimana perasaan kita saat sosok manusia agung yang dipuja puji oleh semesta raya itu sering berkunjung ke rumah, untuk menjenguk, bertanya kabar, dan memastikan kondisi kesehatan kita?
Di sisi lain, sosok istimewa yang berkunjung itu, tentu memiliki tingkat hormat yang tinggi kepada sosok yang dikunjungi. Memang, lelaki surga ini terkenal dengan akhlak mulianya sehingga dipuji oleh seluruh penduduk langit. Beliau mempu membesarkan hati setiap insan yang berinteraksi dengannya.
Inilah wanita mulia itu, sosok yang senantiasa dikunjungi oleh Rasulullah sebagaimana dikisahkan oleh anaknya, Anas bin Malik. Katanya, “Jika lewat dekat rumah ibuku (Ummu Sulaim), Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mampir dan mengucapkan salam kepadanya.” Riwayat ini dishahihkan oleh Imam an-Nasa’i
Itulah sosok istri yang lebih memilih Islam di banding yang lainnya. Bahkan, ia tak gentar dalam mendakwahi suaminya yang enggan beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Hingga akhirnya, sang suami meninggal dalam keadaan kafir dalam perkelahian melawan musuhnya.
Setelahnya, janda Ummu Sulaim pun menyerahkan anaknya kepada Nabi. Ialah Anas yang membersamai Nabi selama sepuluh tahun di Kota Kenabian. Saat diserahkan kepada Nabi untuk menjadi pendamping dan pelayan manusia paling agung dalam sejarah ini, Anas kecil berumur 10 tahun. Dan, usianya baru akan memasuki angka 20 tahun ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat.
Betapa mulianya Ummu Sulaim ini. Anas yang menjadi maula Rasulullah ini, didoakan keberkahan oleh sang baginda. Hingga, keturunannya berkah; shalih dan banyak. Disebutkan dalam sebuah riwayat, seluruh keturunan Anas anak Malik bin Nadhr ini berjumlah 100 lebih.
Akhir kisah, Allah Ta’ala memberikan surga dunia kepada Ummu Sulaim. Abu Thalhah melamarnya. Maharnya syahadat. Keduanya pun hidup dalam keberkahan rumah tangga para penghuni surga. [Pirman/Kisahikmah]