Ketika membahas riya’ dalam Minhajul Abidin, Imam Ghazali mencontohkan tentang kebiasaan para wali membaca Surat Al-Waqiah saat mereka dalam kesulitan. Agar Allah memberikan pertolongan dan melapangkan rezeki.
“Bukankah maksud yang mereka tuju adalah agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan kesulitan dan melapangkan rezeki dengan kebiasaan yang mereka lakukan? Lantas apakah boleh mengharapkan kenikmatan dunia dengan mengerjakan amalan akhirat?” Demikian tanya Al-Ghazali.
Hujjatul Islam tersebut lantas menuliskan jawaban gurunya. “Maksud mereka agar Allah memberi rezeki kepada mereka berupa sifat qanaah atau bahan makanan agar mereka tetap memiliki sarana atau bekal untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Juga agar Dia memberi kekuatan kepada mereka untuk mempelajari ilmu. Semua ini termasuk keinginan yang baik dan bukan bertujuan pada hal-hal duniawi.”
Usai mengemukakan jawaban gurunya, Imam Ghazali menambahkan bahwa mengamalkan Surat Al-Waqiah saat tertimpa kesulitan memiliki dalil dari hadits. Syekh Abdurrahman Raf’at Al Basya dalam Shuwar min Hayaat ash Shahabat dan Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar mencantumkan kisah tersebut.
Khalifah Utsman bin Affan bermaksud memberikan sejumlah harta kepada Abdullah bin Mas’ud untuk putra-putranya. Namun, Abdullah bin Mas’ud menolak sembari menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak khawatir putra-putranya menderita kemiskinan.
Sahabat ahli tafsir itu pun membuka sebuah rahasia. Bahwa ia telah mengajarkan satu amalan yang pernah Rasulullah ajarkan kepadanya.
“Apakah Amirul Mukminin takut putra-putraku miskin? Mereka sudah kusuruh membaca Surat Al Waqiah setiap malam,” kata Abdullah bin Mas’ud ketika sakit menjelang wafat.
Ia kemudian menyampaikan sabda Rasulullah yang pernah ia dengar:
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْواقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا
“Barangsiapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, dia tidak akan menderita kemiskinan selama-lamanya.” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Asakir)
Baca juga: Kisah Khauf
Imam Ghazali menghubungkan kemiskinan ini dengan mental. “Kebanyakan pengaruh yang kau lihat dari membaca Surat Al-Waqiah adalah munculnya sifat qanaah di dalam hati. Serta, perginya “anjing lapar” dan segala kelemahan yang menyertainya. Yakni, kerelaan menjauhi makanan dalam keadaan ia sangat menginginkannya.” [Muchlisin BK/Kisah Hikmah]