Siapa Quraisy Hingga Namanya Jadi Nama Surat dalam Al Quran?

0
quraisy
ilustrasi

Surat ke-106 dalam Mushaf Al Quran dinamakan Surat Quraisy. Apa arti Quraisy dan siapa Quraisy hingga namanya diabadikan Allah menjadi nama surat?

Kata Quraisy dalam Surat Quraisy merujuk pada suku terkuat dan paling berpengaruh di Makkah. Ia disebutkan dalam ayat pertama pada surat ini.

لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ . إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ . فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ . الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 1-4)

Arti Quraisy

Kata Quraisy (قريش) berasal dari kata At Taqarrusy (التقرش) yang artinya adalah keterhimpunan. Anggota suku ini tadinya terpencar-pencar lalu menyatu dalam himpunan yang sangat kokoh sehingga disebut Quraisy.

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Quraisy berasal dari kata Qarasya (قرش) yang artinya berusaha atau mencari. Suku ini dinamakan Quraisy karena terkenal sebagai pengusaha yang ulet dan selalu mencari orang-orang yang butuh untuk dibantu.

Ada lagi yang berpendapat bahwa Quraisy berasal dari kata Qirsy (قرش) yang artinya adalah ikan hiu. Ikan ini sangat kuat, melebihi ikan-ikan lain, bahkan bisa menjungkirbalikkan perahu. Dinamakan Quraisy untuk menggambarkan kuatnya suku ini laksana ikan hiu.

Baca juga: Kisah Habil dan Qabil

Siapa Quraisy

Quraisy adalah gelar dari An Nadhr bin Kinanah, yang merupakan kakek Rasulullah yang ketiga belas. Rasulullah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah.

Ada juga yang mengatakan bahwa Quraisy adalah Fihr. Di antaranya adalah Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam Ar Rakhiqul Makhtum. Maka Fihr dan keturunannya disebut sebagai suku Quraisy sebagaimana gelarnya.

Dulu, apabila penduduk Makkah mengalami kesulitan pangan, pemimpin keluarga membawa mereka ke satu tempat. Lalu membangun tenda di sana untuk tinggal hingga mati kelaparan. Pembuangan itu dikenal dengan sitilah al I’tifar (الأعتفار).

Suatu hari keluarga Bani Makhzum ada yang mau melakukan al i’tifar lalu didengar oleh Hasyim, kakek Rasulullah. Maka beliau menyampaikan kepada suku Quraisy dan meminta mereka saling membantu. Mereka akhirnya bersepakat untuk melakukan perjalanan dagang yang keuntungannya dibagi rata. Apa yang diperoleh si kaya, diperoleh pula dalam kadar yang sama oleh si miskin.

Agaknya kebiasaan inilah yang dipuji Allah dalam surat Quraisy sehingga surat ini diawali dengan huruf lam, yang menurut Ibnu Jarir merupakan bentuk ta’ajjub. Seakan-akan disebutkan, kagumlah kamu terhadap kebiasaan orang-orang Quraisy dan nikmat-Ku yang telah Kulimpahkan kepada mereka. [Muchlisin BK/Kisahikmah]

*Tafsir lengkap dan asbabun nuzul Surat Quraisy bisa dibaca di artikel Surat Quraisy

Artikel sebelumnyaTeman Kesurupan Dibacakan Ayat Kursi, Hasilnya Mengejutkan
Artikel berikutnyaUmar Mukhtar, Singa Padang Pasir Pemimpin Mujahidin