Tiada Tuhan yang hak disembah melainkan Allah. Tiada seorang pun yang serupa dengan-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan. Bagi-Nya segala puji. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia Maha Berkehendak atas seluruh makhluk ciptaan-Nya. Dialah Rabb semesta alam. Zat yang berhak diibadahi, tempat bergantung segala urusan.
Jika Allah Ta’ala Berkehendak menyelamatkan seorang hamba, maka tiada satu pun makhluk yang bisa membahayakannya. Pun, jika seluruh makhluk bersatu padu untuk menimpakan bahaya kepada hamba tersebut. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Sebaliknya, tiada yang bisa menyelamatkan seorang hamba jika Allah tidak mengendeki keselamatan baginya. Pun, jika seluruh makhluk bersatu untuk menolongnya, tanpa Allah Ta’ala, persatuan itu tidak memberikan manfaat sedikit pun. Dialah yang Mahabijkasana lagi Mahadigdaya.
Maka, satu-satunya Zat yang bisa menyelamatkan seorang hamba adalah Allah Ta’ala. Hanya Allah-lah yang Berkuasa melindugi hamba-hamba-Nya dari segala jenis bahaya. Tiada daya dan kekuatan, kecuali atas Kehendak Allah Ta’ala.
Beruntungnya, Allah Ta’ala memberikan bocoran terkait bagaimana mengakses pertolongan-Nya. Dia, melalui Nabi-Nya, merekomendasikan kalimat yang dijamin keselamatan bagi siapa yang mengucapkannya dan menjadikannya sebagai salah satu dzikir hariannya.
“Kalimat-kalimat inilah,” jelas Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam Agar Tidak Terpedaya Setan, “yang digunakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala, dan beliau menganjurkannya (kepada umatnya).”
“Saya,” aku Khaulah binti Hakim, “mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Barang siapa singgah di suatu tempat lalu membaca (kalimat ini), maka dia tidak akan terkena bahaya apa pun hingga dirinya meninggalkan tempatnya.”
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, kalimat yang dimaksud adalah ucapan, “A’udzubika limatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq (Aku berlindung [kepada Allah] dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa (makhluk) yang diciptakan-Nya.”
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnad. Diriwayatkan pula dari jalur Abu Hurairah. Dalam riwayat lain juga disebutkan hadits yang semakna dari jalur Khalid bin Walid yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani.
Inilah di antara senjata-senjata yang Allah Ta’ala berikan kepada kaum Muslimin untuk membentengi diri dari kejahatan bisikan dan godaan iblis yang terlaknat. Semoga dengan mendawamkannya, Allah Ta’ala senantiasa melindungi kita, di setiap waktu, dalam semua kondisi, dengan perlindungan yang tiada lagi perlindungan selain dari-Nya. [Pirman/Kisahikmah]