Merinding! Inilah Yang Dialami Tubuh Sesaat Sebelum Mati dan Beberapa Jam Setelahnya

0

Mati merupakan kebenaran yang dibenci. Kebenaran yang tidak disukai. Khususnya oleh orang-orang kafir, musyrik, dan munafiq. Namun, orang-orang yang beriman amat mendambakannya karena mati menjadi pintu gerbang baginya untuk bertemu dengan Allah Ta’ala. Maka orang beriman disebut cerdas tatkala ia menyadari kepastian mati dan bergegas untuk mengumpulkan bekal guna mengarungi kehidupan sejati setelahnya.

Sesaat sebelum mati, jantung berhenti berdetak, nafas tertahan, dan badan bergetar hebat. Telinga terasa dingin, darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi dahsyat. Berselang detik berikutnya, medis menyatakan kita telah meninggal tatkala suplai oksigen ke otak berhenti.

Innalillahi wa inna ilahi raji’un.

Sebagian keluarga menangis. Orang-orang dekat bersedih. Tetangga saling berdatangan. Pihak yang peduli akan bergegas mengurusi badan kita, agar segera dimakamkan.

Percayalah, ada orang-orang yang akan berbahagia dengan kematian kita; siapa pun ia, apa pun motifnya. Ia bisa seorang musuh, lawan bisnis, atau bahkan orang dekat. Ia yang berbahagia bisa juga pasangan yang saban malam tidur bersama.

Dan, sesedih apa pun, mereka akan tetap menjalani hidupnya. Mereka akan tetap makan, minum, bernafas, tertawa, dan menikmati hidup. Hanya kita yang sibuk untuk menghadapi pertanggungjawaban yang tak lama lagi.

Sudah siap?

Satu menit setelah resmi dinyatakan mati, darah kita berubah warna, otot kita berhenti berkontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa kendali.

Tiga menit setelahnya, sel-sel otak mati seluruhnya. Otak kita sudah tidak beraktivitas lagi untuk selamanya. Tak ada berguna lagi kecerdasan, nilai yang bagus, prestasi cemerlang, atau puja-puji atas nama kejeniusan kita semasa hidup.

Pada menit kelima, pupil mata kita membesar, tapi bola mata mengerut lantaran kehilangan aliran darah. Ingatlah masa hidup yang pernah melotot kepada santri, murid, tetangga, anak-anak, atau pasangan hidup. Saat itu, mata kita benar-benar tak kuasa melakukan apa pun.

Allahu…

Di menit ke tujuh, semua yang terhubung ke otak benar-benar berhenti.

Tapi ingat, semua yang bersedih, siapa pun mereka akan tetap menjalani hidupnya. Tidak banyak kehidupan mereka yang hilang karena kematian kita. Kitalah yang justru amat bersedih, sebab semuanya menjauh bahkan tak bisa dimintai tolong, bahkan kita sudah tak kuasa meminta tolong.

Lantas, siapa yang akan menolong kita?

Bersambung ke Merinding! Inilah Yang Dialami Tubuh Sesaat Sebelum Mati dan Beberapa Jam Setelahnya (2)

Artikel sebelumnyaJarang Ziarah ke Makam Orang Tua? Kisah Ini Akan Membuat Anda Tercengang!
Artikel berikutnyaMerinding! Inilah Yang Dialami Tubuh Sesaat Sebelum Mati dan Beberapa Jam Setelahnya (2)