Lanjutan dari Merinding! Inilah Yang Dialami Tubuh Sesaat Sebelum Mati dan Beberapa Jam Setelahnya
Lantas, siapa yang akan menolong kita?
Satu jam kemudian, seluruh aktivitas di otot berhenti. Akibatnya, badan kita menjadi kaku, rambut kita berdiri. Inilah yang mengesankan rambut tetap tumbuh, meski seseorang telah meninggal dunia.
Kemudian darah terkumpul. Menggumpal. Mati, dan berubah warna. Warna kulit pun berangsur menjadi hitam karena tiada aliran darah. Ini terjadi pada jam ke empat sampai keenam setelah kematian. Berikutnya, suhu tubuh langsung menurun.
Di hari kedua, isi perut membusuk oleh mikroba di dalam tubuh. Makhluk hidup lain yang masih berada di dalam tubuh kita, bakteri yang berasal dari makanan, mulai mencerna diri sendiri. Dan di hari ketiga, terjadilah fase rigor mortis atau tubuh menjadi lentur selentur penari balerina.
“Pembusukan mengakibatkan luka dalam skala besar. Darah menetes keluar dari mulut dan hidung.” tutur Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi dalam buku al-Wa’dul Haq menjelaskan kejadian tiga sampai lima hari setelah kematian.
Kemudian warna tubuh berubah menjadi hijau, merah, lalu membusuk. Beberapa pekan kemudian, rambut mulai rontok, kuku terkelupas, gigi tercopot bergantian atau bersamaan.
Astaghfirullah…
***
Kawan, itulah kondisi kita. Itulah fase yang pasti akan kita alami; cepat atau lambat, disukai atau dibenci. Itulah kepastian paling pasti dari kehidupan yang tengah kita jalani.
Tidaklah seorang hamba dihidupkan, melainkan ia akan dimatikan. Sebab hanya Allah Ta’ala Yang Mahahidup, Kekal, Yang Paling Awal, Yang Paling Akhir, Mahakuasa atas seluruh semesta raya.
Cobalah berhitung, dengan hitungan paling sederhana yang kita mampu. Berapa lama lagi jatah kehidupan ini? lihatlah sekitar. Lihatlah orang tua, nenek, kakek, sesepuh, guru, kiyai, ustadz, sahabat, kerabat, atau siapa pun yang telah mendahului kita.
Ingatlah mereka yang telah lebih dahulu pergi. Bukankah ada yang kemarin hidup dan bersama kita, lantas hari ini sudah berada di alam yang amat berbeda?
Jangan-jangan, esok Anda tak lagi membaca tulisan kami karena penulisnya telah mati. Jangan-jangan, Anda sudah tak kuasa membaca lagi lantaran kematian yang datang seketika tanpa permisi.
Kapan pun datangnya, semoga kita menghadap Allah Ta’ala dalam keadaan husnul khatimah. Saya ingin meninggal dalam keadaan shalat, membaca al-Qur’an, atau jihad. Bagaimana dengan teman-teman?
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
*Pesan buku al-Wa’dul Haq tulisan Dr ‘Umar ‘Abdul Kafi di 085691548528