Betapa hidup ini adalah ujian yang berat jika tidak dijalani dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Iman dan takwa dalam diri seseorang akan menjadikan mereka menjalani ujian dengan kesabaran terbaik, atau syukur tak terukur jika dilimpahi nikmat dari Allah Ta’ala.
Maka hiduplah dengan cara yang telah Allah Ta’ala perintahkan. Jalani dengan baik sebagaimana disunnahkan oleh Nabi-Nya yang mulia akhlaknya. Sungguh, dalam semua sunnah ada solusi atas setiap persoalan yang kita hadapi.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan beberapa sahabat, misalnya, menjalani hidup dengan kekurangan materi. Itu adalah pilihan hidup. Sebab, mereka lebih memilih akhirat yang abadi. Harta nampak rendah dalam kaca mata keimanan mereka yang amat mendalam.
Tak ada atau minimnya iman inilah yang membuat seseorang tidak tahan banting dalam menghadapi ujian kehidupan yang silih berganti dan sangat pelik persoalannya. Mulai masalah keuangan, konflik suami istri, masalah dengan tetangga, dan berbagai jenis soalan lainnya.
Alhasil, sering kali kita mendengar di antara mereka memilih jalan pintas berupa mengakhiri hidup, bunuh diri. Dalam pikiran bodohnya yang sudah dibisiki setan; dengan bunuh diri maka semua persoalan hidup akan kelar.
Padahal, ketika bunuh diri benar-benar menjadi pilihan yang diambil, ada kejadian dan pembalasan besar yang tengah menunggunya. Balasan ini dimulai dengan siksa kubur, dan kelak berlanjut dengan siksa neraka yang menyala kobaran apinya.
Para pelaku perbuatan keji ini, kelak akan mendapatkan siksaan sebagaimana ia mengakhiri hidupnya. Inilah ketentuan yang pasti sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
“Barang siapa bunuh diri dengan mengunakan besi,” sabda Nabi dari Abu Hurairah, “maka besi itu akan ada di tangannya untuk merobek-robek perutnya kelak di Hari Kiamat.” Kemudian, “Mereka kekal di neraka Jahannam.”
Dalam lanjutan hadits yang dishahihkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim ini juga disebutkan, “Dan barang siapa membunuh dirinya dengan racun, niscaya racun itu berada di tangannya; dia akan meneguknya di neraka Jahannam dan kekal selama-lamanya.”
Maka hanya orang-orang yang tak meyakini iman dengan Hari Akhir sajalah yang memilih jalan yang keji ini. Sebab, jika percaya dan merawat iman terkait Hari Kiamat, maka seseorang akan mustahil untuk memilih jalan bunuh diri yang keji ini. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari buruknya perbuatan ini. Aamiin. [Pirman]