Cara paling cerdas untuk menghadapi pertempuran dengan setan adalah melakukan semua yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala dan menegakkan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Di dalam keduanya terdapat keselamatan dan rekomendasi keberhasilan, janji yang pasti ditepati, dan kebaikan tanpa batas bagi siapa yang meyakini dan bersungguh-sungguh mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di antara banyak ajaran mulia itu, ada satu amalan yang terkesan sederhana, tapi memiliki efek yang menakjubkan bagi keimanan seorang hamba. Lantaran kesan sederhana pula, banyak sekali orang-orang yang meremehkan sehingga urung menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan, amalan ini hanya bisa dikerjakan jika seorang manusia telah mengalahkan 70 setan.
Dikisahkan oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, tersebutlah seorang hamba yang digoda oleh setan beserta bala tentaranya. Setan membawa tujuh puluh anak buahnya untuk menggoda hamba tersebut. Maka ketujuhpuluh setan itu bergelantungan di kedua tangan, kedua kaki, mata, telinga, dan seluruh anggota tubuh si hamba tersebut.
“Aku,” kata salah seorang yang mengetahui hal itu, “akan memeranginya dengan tujuh puluh sedekah.” Tidak dijelaskan secara detail, apakah yang dimaksud melakukan sedekah sebanyak tujuh puluh kali, atau sekali memberikan sedekah terbaik dengan apa pun yang dimiliki.
Maka orang yang berniat sedekah ini pun pulang ke rumahnya. Dia mengambil sebuah kantong yang dipenuhi dengan gandum untuk dibagikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan lainnya. “Tiba-tiba,” lanjut sang juru kisah, “istrinya melompat dan mengeluarkan seluruh isi kantong.”
Laki-laki ini pun berjalan gontai menuju masjid. Sesampainya di masjid, ia bergumam, “Aku telah mengalahkan tujuh puluh setan, tiba-tiba ‘ibu’nya datang dan mengalahkanku.”
Yang dimaksud ibunya setan dalam perkataan laki-laki tersebut bukanlah istrinya. Tetapi setan yang berhasil menggoda istrinya sehingga menggagalkan niat mulianya untuk bersedekah guna mengalahkan tujuh puluh setan.
Apa yang dikisahkan oleh Syeikh Ibnu Muflih ini selaras dengan sebuah sabda mulia Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Beliau meriwayatkannya dari Abu Muawiyah, dari al-A’masy, dari Ibnu Buraidah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seseorang baru bisa mengeluarkan sedekah setelah berhasil mengalahkan tujuh puluh setan.”
Berlaku pula makna sebaliknya, jika ingin mengalahkan tujuh puluh setan, maka bersedekahlah. [Pirman/Kisahikmah]