Kelak, kita akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap amal yang dikerjakan. Segala jenis kebaikan akan berganjar pahala. Seluruh keburukan, sekecil apa pun, pasti menghasilkan dosa. Masing-masing kita juga tidak akan menanggung dosa atas keburukan yang dilakukan orang lain. Pun terkait pahala, kita hanya akan mendapatkannya sesuai dengan amalan yang dikerjakan.
Akan tetapi, kaidah umum yang merupakan penafsiran dari surat al-Maidah [5] ayat 105 ini bukanlah anjuran untuk mengabaikan dakwah. Sebab akan dimintai pertanggungjawaban masing-masing, buat apalagi berdakwah? Tidak demikian. “Bagi orang yang beramal pada hari itu,” sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjanjikan, “(ia) akan mendapatkan balasan sebagaimana balasan yang diberikan kepada lima puluh orang laki-laki yang beramal seperti kalian.”
“Bagaimana engkau mengamalkan kandungan ayat ini,” tanya seseorang kepada Abu Tsa’labah al-Khusyani. Penanya pun membaca firman Allah Ta’ala, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu. Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu semuanya kembali. Maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (al-Maidah [5]: 105)
Abu Tsa’labah pun membacakan sebuah hadits yang didengarnya dari Rasulullah, “Hendaklah kalian saling memerintahkan berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Sehingga, jika engkau melihat kekiran ditaati, hawa nafsu diikuti, dunia diutamakan, dan kekaguman setiap orang kepada pendapatnya, hendaklah engkau menjaga dirimu sendiri dan tinggalkanlah orang yang awam.”
“Sebab,” lanjut Nabi yang mulia, “di belakang kalian masih ada hari-hari yang panjang.” Saking beratnya ujian di hari itu, “Orang yang sabar di hari-hari itu tidak ubahnya menggenggam bara api.”
Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun menjanjikan kepada mereka pahala yang setara dengan pahala lima puluh orang yang melakukan amalan serupa. Lalu, bertanyalah salah seorang sahabat, “Ya Rasulullah, balasan amalan lima puluh orang laki-laki dari kita atau mereka?”
Jawab Nabi Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, Imam Ibnu Majah, Imam Ibnu Jarir ath-Thabari, dan Imam Ibnu Abi Hatim ini, “Bahkan balasan lima puluh orang laki-laki dari kalian.”
Semoga kita tetap menyertakan diri dalam kereta dakwah. Sebab, dakwah akan tetap melaju, dengan atau tanpa kita menyertainya. [Pirman/Kisahikah]
