Allah Ta’ala menciptakan 100 bagian kasih sayang. Dari sejumlah itu, Dia hanya menurunkannya satu bagian ke dunia. Dengan satu bagian itu, semua makhluk bisa berkasih sayang di dunia ini. Hingga, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam al-Bukhari, “Seekor kuda mengangkat kakinya ketika melahirkan, agar anaknya tidak terkena kukunya.”
Lantaran satu bagian kasih sayang Allah Ta’ala itu pula, kita bisa bernafas dengan normal sepanjang hari. Jika satu menit kita bernafas sebanyak 20-24 kali, sudah berapa kali kita bernafas? Belum lagi jumlah oksigen yang digunakan.
Begitu pula dengan organ jantung yang berdetak sekitar 100.000 kali dalam sehari. Kini, sudah berapa milyar kali jantung berdetak hingga mampu memompa darah ke seluruh bagian tubuh? Itulah di antara bentuk satu bagian kasih sayang Allah Ta’ala yang diturunkan ke bumi ini.
Ternyata, sakit pun merupakan bentuk kasih sayang Allah Ta’ala. Sakit merupakan cara Allah Ta’ala dalam mengingatkan seorang hamba. Saat sakit, sadarilah bahwa Allah Ta’ala Berkehendak agar kita tidak terus-menerus menzalimi diri.
Ketika sakit, lakukanlah introspeksi diri. Perbaiki pola hidup, seimbangkan antara mengonsumsi makanan, istirahat yang cukup, dan olahraga sesuai aturan. Sebab, jika tubuh diperlakukan sebagaimana fitrahnya, sakit akan sangat jarang menyapa.
Sakit juga menjadi sarana yang efektif untuk menggugurkan dosa seorang hamba. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa sakit berupa tertusuk duri sekali pun, ianya berfungsi mengurangi dosa seorang hamba.
Sakit sebagai bentuk kasih sayang Allah Ta’ala, bentuknya bisa kita analogikan sebagai berikut.
Bagi seorang penderita penyakit gula, dia tak bisa merasakan sakit ketika tertusuk duri atau benda tajam. Lantaran tidak terasa, si sakit tidak menyadari ada luka hingga bekasnya menjadi infeksi yang menjalar ke seluruh bagian tubuh.
Nah, ketika orang yang sehat tertusuk duri, lalu dia merasakan sakit karenanya, maka itulah Rahmat Allah Ta’ala. Lantaran rasa sakit itu, ia segera melihat benda yang menusuk bagian tubuhnya untuk kemudian melakukan tindakan penanganan sesuai rekomendasi medis.
Karenanya, selipkan syukur saat merasa sakit. Sadari bahwa itu merupakan bentuk kasih sayang Allah Ta’ala. Sebab, ada orang-orang yang tak pernah disentuh sakit, agar ia senantiasa berada dalam kelalaian hidup di dunia untuk disiksa, kelak di akhirat.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]