Rahasia Kemuliaan KH Maimoen Zubair yang Jarang Diketahui Publik

0
KH Maimoen Zubair @https://www.facebook.com/Salim-A-Fillah-406779249415200/?fref=photo

Nama besar Kiyai Haji Maimoen Zubair menggema di negeri mayoritas Muslim hingga manca negara. Ialah salah satu ulama kharismatik milik umat Islam yang masih dikarunia umur panjang dan berkah dari Allah Ta’ala hingga kini dan nanti. Semoga.

Meski belum sempat bertemu dengan sosok yang juga diberi amanah sebagai dewan syuro sebuah partai Islam, penulis senantiasa merasa haru dan menunduk saat melihat foto beliau di banyak laman maya atau nyata. Nasihatnya amat aplikatif. Bisa digunakan di berbagai konteks kehidupan dalam bermasyarakat.

Banyak hikmah dari sosok yang secara fisik terlihat tua dan sedikit daya ini. Ialah hikmah yang memancar dan benar-benar memberi semangat kepada siapa yang mau memanfaatkannya.

Kiyai Haji Maimoen Zubair, sebagaimana dikisahkan oleh Ustadz Salim A Fillah dalam laman resmi facebook-nya, merupakan sosok yang sangat tawadhu’. Rendah hati. Persis seperti padi yang semakin menunduk karena isinya penuh.

Kerendahhatian ini benar-benar diwariskan sangat sempurna kepada seluruh anak-anak beliau. Bukan sekadar kata. Tidak hanya kisah tanpa bukti.

Lantas, apa rahasianya? Rupanya, ada rahasia yang jarang diketahui oleh publik terkait hal ini.

“Syaikhana Maimoen Zubair yang kita kenal,” tutur Ustadz Salim A Fillah yang juga penulis Lapis-Lapis Keberkahan, “adalah yang memisah-misah uang di rumahnya. Yang berasal dari ilmu kembali ke ilmu. Yang datang melalui dakwah maka kembali ke dakwah. Yang dari siyasah (politik) hanya terguna untuk hajat siyasiyah.”

Lalu untuk keluarganya, beliau hanya memanfaatkan satu sumber yang benar-benar beliau usahakan sebagai nafkah. “Dan nafkah bagi keluarga benar-benar murni hanya diambilkan dari pendapatan petak sawahnya.” pungkas dai muda asal Kota Gudeg ini.

Dalam tulisan tersebut, Salim A Fillah juga menyampaikan beberapa nasihat mulia dari sang kiyai. Di antaranya adalah pentingnya mengajar mengaji dan bertawakkal kepada Allah Ta’ala.

Menurut beliau, mengajar mengaji jauh lebih penting dari membangun pondok pesantren. Bahkan, jika para santri memang membutuhkan menginap untuk menuntut ilmu di rumah kita, Allah Ta’ala pasti telah menyiapkan sarana sehingga memudahkan jalan keterwujudannya.

“Ya Allah, kami jauh dari amal wara’ seorang ayah seperti Syaikhana Maimoen Zubair. Tapi betapa kami berharap memiliki anak-anak shalih, pengkhidmah ilmu, dan pendekar dakwah. Andai bukan karena Engkaulah tempat kami berharap, niscaya putuslah segala asa. Tapi Ya Rabbana, kami memohon pada-Mu dan takkan kecewa siapapun yang sandarannya hanya Engkau.” tutup Salim A Fillah.

Semoga Allah Ta’ala kuatkan kita untuk meneladaninya. Aamiin.

Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaKisah Kematian yang Membuat Buluk Kuduk Anda Berdiri
Artikel berikutnyaBocoran dari Malaikat Jibril kepada Rasulullah yang Harus Kita Amalkan