Pertanyaan yang Membuat Rasulullah Murka dan Pucat Pasi

0
ilustrasi @filestin

Dalam sebuah riwayat Ibnu Ishaq dari Sa’id bin Jubair, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam murka dan wajahnya pucat pasi saat mendapati pertanyaan orang-orang Yahudi yang datang kepada beliau.

Apakah pertanyaan mereka? Dan, jika pertanyaan ini dialamatkan kepada kita, apakah jawaban yang harus kita sampaikan?

“Wahai Muhammad,” seru sekelompok Yahudi terlaknat itu, “Allah Ta’ala Pencipta makhluk, lalu siapakah yang menciptakan Allah?”

Atas pertanyaan tersebut, Sa’id bin Jubair menuturkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun murka, wajahnya pucat pasi.” Hingga, datanglah malaikat Jibril ‘Alaihis salam yang diutus Allah Ta’ala untuk memberitahukan kepada Nabi tentang jawaban yang harus beliau sampaikan.

“Tenangkanlah dirimu, wahai Muhammad,” demikian nasihat Jibril ‘Alaihis salam. Lalu, imamnya para malaikat ini membacakan jawaban yang diberikan dari Allah Ta’ala untuk disampaikan kepada Yahudi penanya.

“Katakanlah, ‘Dialah Allah, Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.’” (Qs. al-Ikhlash [112]: 1-4)

Mendengar jawaban Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sekelompok Yahudi itu pun melanjutkan pertanyaan bodohnya. Kata mereka, “Bagaimana bentuk-Nya? Bagaimana hasta-Nya? Bagaimana bentuk lengan atas-Nya?”

Jibril ‘Alaihis salam pun kembali turun ke bumi, meminta Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menenangkan diri, lalu menyampaikan jawaban yang dibawanya dari Allah Ta’ala.

“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Tuhan dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Qs. az-Zumar [39]: 67)

Di antara hikmah yang terkandung dalam riwayat yang dikutip oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi ini adalah tentang bolehnya memberikan argumentasi saat mendapatkan pertanyaan dari orang Yahudi. Ialah argumentasi terbaik yang langsung direkomendasikan dari Allah Ta’ala melalui Kalam-Nya.

Namun, jika pertanyaan tersebut berasal dari setan, maka kalimat yang pertama kali disampaikan sebagai jawaban adalah dengan berlindung kepada Allah Ta’ala melalui penyebutan nama-nama-Nya yang Mahaagung.

Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan setan. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari kesesatan Yahudi. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada kita semua menuju jalan yang lurus. Aamiin. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaEmpat Kriteria Taqwa menurut Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib (2)
Artikel berikutnyaNggak Jadi Zina Gara-Gara Sang Gadis Menyebut Nama Allah