Ulama ahli sunnah wal jama’ah sepakat bahwa manusia akan mengalami siksa atau nikmat kubur setelah kematian, sebelum dibangkitkan di Hari Kiamat untuk dihisab. Dalam banyak riwayat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam merinci sebab-sebab yang mengantarkan seorang manusia hingga layak mendapatkan siksa kubur.
Berikut ini kami kutip 46 hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan siksa kubur. Kami nukil dari kitab Roh tulisan Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah.
- Mengadu domba, ghibah, dan dusta
- Memberikan kesaksian palsu
- Menyebarkan fitnah
- Mengajak kepada bid’ah
- Mengatakan tentang Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam tanpa landasan ilmu
- Berbicara semaunya tanpa aturan
- Terlibat dalam transaksi riba; yang mengambil, pemberi, penulis, dan saksi-saksinya.
- Menggasak harta anak yatim
- Mengonsumsi uang sogok
- Mengambil harta sesama muslim secara bathil atau memakan harta ahli dzimmah
- Mengonsumsi minuman dan zat yang memabukkan
- Berzina dan pelaku seks sesama jenis (LGBT)
- Mencuri dan menipu
- Menumpuk barang (padahal banyak umat manusia yang membutuhkan)
- Melakukan hal-hal yang disucikan Allah Ta’ala
- Menggugurkan hal-hal yang diwajibkan Allah Ta’ala
- Mengganggu dan menyakiti orang Muslim
- Mencari-cari aib orang Muslim
- Berhukum dengan yang tidak diturunkan oleh Allah Ta’ala
- Menyampaikan fatwa yang bertentangan dengan syariat Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
- Menolong perbuatan dosa dan permusuhan
- Membunuh jiwa yang diharamkan Allah Ta’ala untuk dibunuh
- Menggugurkan hak-hak asma’ Allah Ta’ala dan sifat-sifat-Nya
- Mengingkari asma’ Allah Ta’ala dan sifat-sifat-Nya
- Mendahulukan pendapat pribadi daripada sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam
- Meratapi kerabat yang meninggal dunia, dan orang yang mendengarkan serta mendiamkannya
- Mendengarkan lagu-lagu yang diharamkan oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya serta orang yang mendengarnya
- Mendirikan masjid di atas kuburan dan menyalakan pelita di sana
- Bersikap curang saat menimbang; meminta tambahan saat menimbang untuk dirinya dan mengurangi saat menimbang untuk orang lain
- Berlaku sewenang-wenang, sombong, membanggakan diri, dan pamer
- Menghina ulama salaf maupun khalaf
- Datang, bertanya, dan percaya kepada ahli nujum, dukun, dan peramal
- Membantu orang zalim yang menjual akhirat dengan dunia
