Berbahagialah kita sebagai orang Islam yang beriman. Di sana terdapat banyak keutamaan yang Allah Ta’ala berikan. Keutamaan-keutamaan yang membuat kita bahagia hidup di dunia dan kelak mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan di akhirat.
Surga adalah tempat istirahat terbaik. Di sana, kenikmatan dilipatgandakan hingga ribuan kali, bahkan pelipatan yang tak terhitung. Semua nikmat abadi di sana. Di surga, semua jenis kenikmatan melebur dengan sempurna dalam diri seorang hamba yang berhak menghuninya.
Ibarat sebuah tempat, surga memiliki jalan-jalan yang memudahkan seseorang untuk menggapainya. Ibarat sebuah perjalanan, maka ada banyak ‘kendaraan-kendaraan’ yang bisa ‘dinaiki’ agar kita dimudahkan dalam mewarisi surga-Nya yang melebihi luasnya langit dan bumi.
“Barang siapa yang menempuh jalan-jalan orang yang menuntut ilmu,” sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam suatu ketika, “niscaya Allah Ta’ala akan memudahkan jalannya menuju surga,” pungkas sang Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Menempuh jalan guna menuntut ilmu, dalam hadits yang amat mulia di atas, digaransi oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai salah satu ‘kendaraan’ yang membuat penumpangnya dimudahkan dalam menempuh perjalanan menuju surga.
Karena ilmu merupakan salah satu keutamaan yang hanya Allah Ta’ala berikan kepada siapa yang dikehendak-Nya. Jalannya, di antaranya dengan bersungguh-sungguh dan senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala agar layak dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berilmu.
Mereka yang berilmu bukan hanya siapa yang berderet gelar akademiknya. Bukan pula eksekutif-eksekutif muda yang ke mana-man senantiasa mengenakan dasi dan berpakaian rapi dengan setelan jas mahalnya. Lebih dari itu semua, orang yang berilmu adalah sosok yang besar rasa takutnya kepada Allah Ta’ala.
Mereka memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki-seberapa pun kadarnya-untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Rabbnya. Obsesi terbesar dalam hidup mereka yang berilmu adalah mengamalkan apa yang didapat, kemudian berupaya sekuat tenaga untuk istiqamah, kemudian menyampaikannya kepada orang lain.
Mereka yang berilmu memiliki keutamaan berupa ketinggian derajat di sisi Allah Ta’ala. Ilmu itu akan membuat mereka lebih dimuliakan di banding mereka yang pandir namun sok tahu, atau mereka yang enggan menuntut ilmu sebab malas.
Maka benarlah, bahwa ilmu lebih didahulukan daripada amal. Ilmu yang benar akan menuntun seseorang untuk beramal secara sempurna; untuk Allah Ta’ala, sesuai sunnah Nabi-Nya. Karenanya pula, siapa yang beramal dengan ilmu, jauh leih mulia dari seorang ahli ibadah yang tak kuasai perbendaharaan pengetahuan.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan langkah kita menuju surga dengan menjadikan diri ini sebagai penuntut ilmu yang bersungguh-sungguh. Aamiin. [Pirman]