Mimpi Kejatuhan Bulan, Ternyata Ini Artinya

0
mimpi kejatuhan bulan
ilustrasi - bulan purnama (getty images)

Ada beberapa manusia agung yang mimpi kejatuhan bulan. Ada yang mimpi bulan jatuh ke rumahnya, ada pula yang memeluk bulan dalam mimpinya.

Siapa saja mereka dan apa arti mimpi tersebut? Apa yang kemudian terjadi?

Saudah binti Zam’ah

Saudah binti Zam’ah radhiyallahu ‘anha pernah mimpi kejatuhan bulan. Dalam mimpinya, ia melihat bulan jatuh ke rumahnya lalu menimpa dirinya yang sedang tidur. Ada apa gerangan?

Hari demi hari berlalu, Saudah tidak lagi memikirkan mimpi itu. Hingga kemudian, Khaulah datang ke rumahnya. Asisten almarhumah Khadijah radhiyallahu ‘anha itu menyampaikan lamaran Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam kepadanya.

Saudah terkejut sekaligus sangat bahagia mendengar kabar itu. Ia tak pernah menyangka, Rasulullah akan melamarnya, seorang jada yang sudah tua dan tidak memiliki apa-apa. Ia pun teringat dengan mimpinya beberapa waktu sebelumnya.

Baca juga: Istri Abu Bakar

Aisyah binti Abu Bakar

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menceritakan mimpinya kepada Sang Ayah. “Aku bermimpi melihat ada tiga bulan yang jatuh di kamarku.”

“Jika mimpimu benar, akan ada tiga orang terbaik di dunia ini yang akan dimakamkan di kamarmu,” jawab Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu seperti Syekh Mahmud Al-Mishri kutip dalam Shahabiyah Haula a-Rasul.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dimakamkan, Abu Bakar mengingatkan Aisyah dengan mimpinya dulu. “Inilah salah satu bulan yang engkau lihat dalam mimpi. Dan inilah yang terbaik dari ketiganya.”

Dua tahun berikutnya, Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dimakamkan di sebelah makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu, sepuluh tahun berikutnya, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu juga dimakamkan di sana. Lengkaplah takwil mimpi Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Shafiyah binti Huyay

Shafiyyah binti Huyay radhiyallahu ‘anha juga pernah mimpi kejatuhan bulan. Saat itu, dirinya masih wanita bangsawan Yahudi.

“Sesungguhnya aku bermimpi melihat bulan turun ke pangkuanku,” kata Shafiyah kepada Kinanah bin Abdul Huqaiq, suaminya saat itu.

Mendengar itu, Kinanah langsung memukul wajah Shafiyah hingga lebam di sekitar kelopak matanya.

“Apakah engkau menyukai pemimpin Hijaz itu?” kata Kinanah sambil marah. Ia mengartikan bulan dalam mimpi Shafiyah adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sekian lama kemudian, mimpi itu menjadi kenyataan. Shafiyah menjadi istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Usai perang Khaibar, beliau menikahi Shafiyah.

Juwairiyah binti Harits

Juwairiyah radhiyallahu ‘anha adalah putri pemimpin Bani Mustaliq yang bernama Harits bin Dhirar. Awalnya, Juwairiyah berstatus sebagai tawanan perang. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahinya.

Dengan pernikahan tersebut, seluruh tawanan dari Bani Musthaliq juga dibebaskan. Lalu mereka masuk Islam. Tak hanya para tawanan, seluruh kaum Bani Musthaliq juga masuk Islam dan menjadi pembela Islam.

Tiga hari sebelum Rasulullah menikahinya, Juwairiyah bermimpi melihat bulan purnama bergerak dari Madinah dan jatuh di pangkuannya. Ia tidak menceritakan mimpi itu kepada siapa pun hingga menjadi Ummul Mukiminin. [Muchlisin BK/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaAsbabun Nuzul Surat Al Humazah
Artikel berikutnyaKekayaan Abdurrahman bin Auf