Lima Tujuan Membaca al-Qur’an Menurut Ustadz Bachtiar Nasir

0
ilustrasi @yentisefni

Di antara peristiwa paling penting di bulan Ramadhan adalah diturunkannya al-Qur’an dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia secara utuh 30 juz. Kemudian, al-Qur’an mulai diturunkan dari langit dunia kepada Nabi Muhammad Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam juga pada bulan Ramadhan, saat beliau melakukan ‘uzlah di Gua Hira’.

Karenanya, sebelum menjadi bulan puasa, Ramadhan adalah bulan al-Qur’an. Terhitung sejak Muhammad bin ‘Abdullah diutus sebagai Rasulullah di usia empat puluh tahun. Barulah, tepatnya lima belas tahun kemudian, tepatnya pada tahun kedua setelah hijrah di Madinah, perintah puasa resmi diwajibkan kepada kaum Muslimin.

Karenanya, menjalani puasa Ramadhan tanpa al-Qur’an adalah kepincangan. Sebab, ruh puasa hanya bisa didapatkan bagi mereka yang senantiasa berakrab diri dengan Kalam Allah Ta’ala tersebut.

Agar semakin semangat dalam berinteraksi dengan al-Qur’an, Ustadz Bachtiar Nasir dalam salah satu ceramahnya menjelaskan lima tujuan membaca al-Qur’an. Lima tujuan ini bukanlah batas. Sebab, al-Qur’an memiliki jutaan manfaat bagi kaum Muslimin yang akrab dengannya.

Mengunduh Pahala

Jika kita membaca al-Qur’an dengan niat mendapatkan pahala, maka hal itu merupakan salah satu tanda kemajuan berpikir. Sebab, kita percaya dengan sesuatu yang gaib, tidak dapat diindra. Dan, ini merupakan salah satu aspek yang membedakan dan menempatkan kita pada derajat yang lebih tinggi di banding para hewan yang terbatas pada apa yang diindra saja.

Dalam banyak ayat dan hadits Nabi, Allah Ta’ala menjanjikan pahala bagi siapa yang membaca Kalam-Nya itu. Misalnya, satu huruf akan dibalas dengan sepuluh kebaikan, kemudian kebaikan itu dilipatgandakan hingga tujuh ratus kali di bulan Ramadhan.

Selain itu, jika kita berhasil menghafal al-Qur’an, Allah Ta’ala telah menyediakan fasilitas bagi kita untuk memberikan pertolongan bagi tujuh anggota keluarga, kedua orang tua kita akan diberikan mahkota yang lebih baik dari dunia dan seisinya, dan kita menjadi keluarga Allah (Ahlullah) dan orang-orang yang dikhususkan-Nya.

Selain itu, al-Qur’an juga bisa menjadi pemberi syafaat bagi siapa yang mengkrabkan diri dengannya selama di dunia. Dan, masih amat banyak keutamaan lain yang dijanjikan bagi siapa yang mewakafkan waktunya untuk al-Qur’an.

Obat Bagi Fisik, Pikiran, dan Hati

Lebih tinggi dari sekadar mendapat pahala, orang-orang yang membaca al-Qur’an sejatinya tengah mengobati fisik, pikiran, dan hatinya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah ayat, “Al-Qur’an adalah obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

Al-Qur’an adalah obat bagi penyakit fisik. Terbukti klinis, orang-orang yang membaca al-Qur’an secara istiqamah jauh lebih sehat dari mereka yang anti bahkan tak pernah berinteraksi dengan Kalam Allah Ta’ala yang terdiri dari 114 surat itu. Dalam banyak riwayat juga disebutkan kisah-kisah sahabat yang sembuh dari sakitnya dengan perantara bacaan-bacaan al-Qur’an. [Pirman/Kisahikmah]

Berlanjut ke Lima Tujuan Membaca al-Qur’an Menurut Ustadz Bachtiar Nasir (2)

Artikel sebelumnyaPerjuangan Ibunda dalam Mendidik Ustadz M. Arifin Ilham (2)
Artikel berikutnyaLima Tujuan Membaca al-Qur’an Menurut Ustadz Bachtiar Nasir (2)