Malam itu Usaid bin Hudhair sedang membaca al-Qur’an. Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan bahwa yang dibaca adalah surat al-Baqarah. Oleh Usaid, cerita ini disampaikan kepada Muhammad bin Ibrahim, bahwa di dekatnya ada kuda yang ditambatkan. Di tengah-tengah bacaan, kuda yang tertambat itu berputar-putar.
Ingin mengetahui penyebabnya, sebagaimana dikisahkan pula kepada Yazid bin al-Hadad dari Muhammad bin Ibrahim, Usaid pun berhenti seraya melakukan pengecekan. Rupanya, ia tak mendapati apa pun yang menyebabkan kudanya berputar-putar. Dan, saat Usaid menghentikan bacaannya, kudanya tenang kembali.
Maka, sebagaimana dikisahkan dari al-Laits dari Yazid bin al-Hadad, Usaid pun melanjutkan bacaannya. Ketika itu, kudanya kembali berputar-putar. Kemudian, Usaid pun menghentikan bacaannya. Seperti terulang, kudanya pun kembali tenang. Berkali-kali begitu; kudanya berputar saat Usaid membaca al-Qur’an, dan kembali tenang ketika ia menghentikan bacaan.
Sebab anaknya yang bernama Yahya tidur di dekat tambatan kudanya, Usaid pun menghentikan bacaan. Kemudian, dia melihat ke langit. Di sana, ia melihat cahaya putih seperti lampu yang bergerak ke atas, hingga menghilang.
Pagi harinya, Usaid menghadap kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk mengadukan apa yang ia alami. Sesaat setelah kisah sahabatnya itu usai dituturkan, Nabi bertanya, “Wahai putera Hudhair, jika engkau terus membacanya…” Belum selesai, Usaid menjelaskan bahwa ada anaknya yang tengah tertidur pulas di dekat tambatan kuda. Dan Usaid menceritakan cahaya seperti lampu yang dilihatnya.
“Tahukah engkau, apa itu?” tanya Nabi.
“Tidak, ya Rasulullah.” jawab Usaid.
Rasul pun menuturkan, “Itulah malaikat yang mendekat untuk mendengarkan bacaanmu.” Lanjut Nabi, “Seandainya engkau terus membacanya (sampai pagi),” pungkas manusia teladan itu, “niscaya pada pagi hari itu manusia akan dapat melihat malaikat tersebut tanpa terhalang.”
Inilah di antara hikmah dan kandungan agung dari surat al-Baqarah secara khusus dan membaca al-Qur’an secara umum. Bahwa malaikat akan senantiasa mendengarkan bacaan seseorang, kemudian mendoakan siapa yang berkumpul di sebuah majlis untuk membaca, menghapal, dan menadabburi apa yang terkandung di dalam kitab suci kaum muslimin itu.
Tentu, dari hadits ini kita mendapatkan banyak hikmah; termasuk dari kejadian tidak terlihatnya malaikat sebab Usaid menghentikan bacaannya. Hikmah itu hanya didapat bagi mereka yang lurus imannya, tidak banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak perlu, dan mendengar serta taat terhadap sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Maka, jika inginkan turunnya malaikat ke rumahmu, perbanyaklah membaca al-Qur’an di dalamnya. Ya Allah, jadikanlah al-Qur’an sebagai teman kami di dunia dan syafaat bagi kami kelak di Hari Kiamat. [Pirman]