Tiga laki-laki ini tersesat di dalam sebuah gua. Ada batu yang menutupi pintu gua secara sempurna hingga ketiganya tidak menemukan celah yang cukup untuk keluar.
Ketiganya berembug, lalu didapatilah sebuah solusi. Masing-masing di antara mereka mengisahkan amal shalih unggulannya sebagai bentuk wasilah dengan harapan agar Allah Ta’ala mengambulkan permintaan, supaya mereka terbebas dari gua tersebut.
Seorang laki-laki menuturkan, ia berniat jahat kepada sepupunya. Ia tergoda dengan kecantikan sang sepupu. Dikumpulkanlah sejumlah uang, lalu diberikan kepada sepupunya agar mau berzina dengannya.
Keduanya masuk ke dalam kamar, si laki-laki tergoda hingga langsung mendatangi sepupunya. Paha keduanya sudah saling menempel. Keinginan berbuat jahat sudah tak bisa dibendung lagi.
“Ingat dan takutlah kepada Allah,” ujar sang sepupu, “janganlah membuka cincin, kecuali sesuai yang disyariatkan oleh Allah. Takutlah kepada-Nya.”
Bagai disambar petir dan dihujani batu, ucapan sang sepupu amat membekas di hati si laki-laki. Ia tak menyangka sepupunya akan menyampaikan kalimat sedemikian dahsyat, kalimat yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Si laki-laki pun langsung melompat, menjauhi sepupunya yang tengah berbaring pasrah.
“Ya Rabb,” ujar si laki-laki setelah mengisahkan pengalamannya, “jika perbuatanku waktu itu ikhlas karena-Mu, mohon terimalah dan bantulah kami agar bisa keluar dari gua ini.”
Hanya berselang detik, doa laki-laki ini langsung mendapatkan jawaban. Doa si laki-laki dikabulkan. Sedikit celah terbuka hingga peluang untuk keluar semakin besar.
***
Semua kita pernah berdosa. Tiada satu pun yang bebas dari salah, keliru, dosa, dan maksiat, kecuali Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang ma’shum.
Andai dihitung, jumlah dosa kita bisa lebih banyak dari pasir di pantai atau gemintang di langit bahkan lebih banyak lagi.
Jika berbau, dosa-dosa kita pasti menjadi sebab menjauhnya sebanyak mungkin orang dari diri kita.
Andai dosa memberatkan beban, niscaya kita sudah tak bisa melangkah bahkan hancur ditimpa beban itu.
Tapi yakinlah, Allah Ta’ala Maha Pengampun. Dekati dan datangi Dia. Mohonlah ampunan kepada-Nya. Bersungguh-sungguhlah dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Sebab Dia Maha Pengampun atas dosa hamba-hamba-Nya. [Kisahikmah]