Ada banyak pelajaran dari kisah orang-orang terdahulu. Balasan atas semua amal yang mereka lakukan adalah nyata adanya. Siapa beriman dan bertaqwa, bagi mereka surga yang penuh kenikmatan.
Sedangkan orang-orang yang kafir kepada Allah Ta’ala dan mendustakan Nabi yang diutus kepadanya, bagi mereka siksa abadi di akhirat. Bahkan ada di antara mereka yang langsung mendapatkan laknat di dunia.
Orang-orang Yahudi Bani Israil adalah salah satu kaum yang mendapatkan banyak karunia. Baik kemudahan mendapatkan makanan hingga perlindungan yang langsung diberikan secara cuma-cuma.
Sayangnya, mereka tidak bersyukur. Bahkan banyak yang melakukan manipulasi dan kecurangan sehingga Allah Ta’ala melaknat mereka.
Disebutkan dalam Tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan kisah salah satu larangan Allah Ta’ala kepada kaum ini. Mereka dilarang untuk tidak menangkap ikan di hari Sabtu.
Namun, terang Ibnu Katsir, “Mereka mencari-cari alasan supaya dapat menangkap ikan Paus di hari Sabtu.” Mereka dengan kepongahannya pun melakukan berbagai macam cara dengan memasang pancing, jala dan perangkap sebelum hari Sabtu.
Dengan demikian, gerombolan ikan datang di hari Sabtu masuk ke dalam perangkap tersebut. Lantas pada malam harinya, mereka bergegas untuk mengambil ikan-ikan tersebut.
Atas aksi konyol mengakali larangan Allah Ta’ala tersebut, Dia pun berfirman, “Jadilah kalian kera yang hina.” (Qs. Al-Baqarah [2]: 65)
Ibnu Abbas menjelaskan, “Maka Allah Ta’ala mengubah sebagian mereka menjadi kera dan sebagian lainnya menjadi babi. Golongan pemuda dari mereka diubah menjadi kera, sedangkan kaum tuanya menjadi babi.”
Mereka tidak makan, tidak minum, dan tidak pula melahirkan keturunan. Mereka hanya hidup selama tiga hari, kemudian dimatikan.
Menjelaskan makna kera ini, Abu Ja’far mengatakan, “Mereka dijadikan hina dan rendah.”
Apa yang Allah Ta’ala timpakan kepada Yahudi Bani Israil adalah pelajaran dan peringatan bagi umat setelahnya di berbagai penjuru negeri-negeri lain d sekitarnya.
Itulah siksa dan kehinaan yang akan didaptkan bagi siapa yang menentang Allah Ta’ala dengan melanggar perintah-Nya. Itulah akibat buruk bagi siapa yang merasa pandai kemudian memanipulasi ajaran-ajaran Allah Ta’ala.
Lebih parah, orang-orang Yahudi telah menghalalkan apa yang Allah haramkan; dan haramkan apa yang Allah Halalkan. [Pirman]