Lanjutan dari Inilah Tiga Tanda Orang Beriman kepada Allah dan Hari Kiamat
Kedua, memerhatikan tetangga
Saking banyaknya anjuran untuk berbuat baik kepada tetannga, Rasulullah pernah menganggap bahwa tetangga adalah bagian keluarga dan berhak atasnya harta warisan. Memerhatikan tetangga masuk ke dalam amal unggulan yang menjadi ciri baik atau tidaknya iman seseorang.
Tidak sempurna iman seseorang ketika tetangga tidak aman dari bahaya mulut, tangan dan perbuatan seseorang. Tetangga adalah orang lain yang pertama kali berhak mendapat kebaikan dari diri seseorang.
Sebaliknya, menyakiti tetangga termasuk perbuatan dosa. Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam mengancam siapa saja yang menyakiti tetangganya dengan tertolaknya amal dan tempat istirahatnya adalah neraka jahannam.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Syuraikh, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam pernah berkata, “Demi Allah tidak beriman.” Beliau mengatakan kalimat itu tiga kali. Kemudian ada yang bertanya, “Siapa yang tidak beriman, ya Rasulullah?” Kemudian Nabi menjawab, “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari ulah buruknya.”
Dalam riwayat lain juga disebutkan sia-sianya shalat malam dan puasa seseorang tatkala ia menyakiti tetangganya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Hakim dari Abu Hurairah, “Tidak ada kebaikan shalat malam dan puasa baginya (orang yang menyakiti tetangga) dan dia berada di dalam neraka.”
Ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk berbuat baik kepada tetangga.
Satu, penuhi kebutuhannya. Ini adalah yang paling pokok. Kebutuhan bukan saja fisik, tapi juga keutuhan ruhani akan dakwah dan kebaikan. Keduanya harus berjalan seimbang dan bisa dimulai dengan pemenuhan kebutuhan fisik terkecil, sesuai kemampuan.
Diriwayatkan oleh Imam Hakim, Rasulullah bersabda, “Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dalam keadaan kenyang sedangkan tetangga di sampingnya kelaparan, padahal ia mengetahuinya.”
Dua, mendahulukan tetangga dalam kebutuhan fisik. Inilah amalan mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam dan sahabat-sahabatnya. Diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Janganlah kalian menahan hak tetangganya dengan memasang kayu pada dindingnya.”
Tiga, berikan hadiah. Hadiah bisa melembutkan hati dan menjadi sebab timbulnya cinta antar sesama. Hadiah tidak selalu berbentuk barang mewah. Bahkan, dengan hal kecil seperti kuah sayur, masakan ala kadarnya namun layak, hadiah saat anak tetangga mendapatkan nilai yang baik, dan sebagainya. [Pirman]
Bersambung ke Inilah Tiga Tanda Orang Beriman kepada Allah dan Hari Kiamat (Bagian 3)