Inilah Manusia yang Paling Agung Kesyahidannya

0
ilustrasi @donnemanagerdinapoli
ilustrasi  @donnemanagerdinapoli
ilustrasi @donnemanagerdinapoli

Kedatangan Hari Kiamat adalah kepastian yang tak terbantahkan. Tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui kepastian kedatangan hari nan dahsyat itu. Hanya Allah Ta’ala yang mengetahui detail peristiwa yang terjadi di hari itu. Sebelum Hari Kiamat, ada banyak tanda yang mengawalinya. Di antara kejadian besar yang menjadi tanda akan dekatnya Hari Kiamat adalah keluarnya Dajjal.

Dajjal keluar dari arah masyriq, dekat Kota Khurashan. Dari sana, ia akan menuju Kota Madinah. Namun, kota tersebut dijaga oleh malaikat, sehingga tidak bisa dimasuki oleh Dajjal. Kemudian Dajjal pun dipalingkan mukanya hingga menuju Syam, dan di sanalah ia akan mati dibunuh oleh Nabi Isa ‘alaihis salam.

Tatkala Dajjal keluar, ada orang mukmin yang mendatanginya. Orang mukmin itu pun disambut oleh tentara-tentara Dajjal. Mereka bertanya kepada orang mukmin tersebut, “Mau kemana?” Yang ditanya pun menjawab, “Aku akan menemui orang yang baru saja keluar (Dajjal).”

Tentara-tentara tersebut kembali bertanya, “Apakah kau telah beriman kepada tuhan kami?” Dijawablah dengan tegas oleh orang mukmin, “Tidak! Tuhanku dan tuhanmu tidaklah sama!”

Karena penolakan tersebut, ada sebagian tentara Dajjal yang berteriak, “Bunuhlah dia!” Namun, sebagian lainnya menolak seraya berkata, “Jangan!” lanjut mereka, “tuhan kita melarang membunuh orang, selain yang diperitahkannya.”

Maka orang mukmin itu pun dibawa menghadap Dajjal. Seketika setelah melihat Dajjal, orang mukmin itu berkata, “Wahai sekalian manusia,” lanjutnya bersemangat, “inilah Dajjal yang telah diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Sebab berkata demikian, Dajjal memerintahkan kepada tentaranya agar menelungkupkan orang mukmin itu, kemudian memukulinya. Dajjal pun bertanya, “Apakah kau tidak beriman kepadaku?” Dengan tegas, orang mukmin itu menukasi, “Engkau al-Masih pendusta!”

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ini disebutkan, “Orang mukmin tersebut pun digergaji dari atas kepalanya hingga menjadi dua bagian.”

Qadarullah, meski digergaji, orang mukmin itu masih hidup, atas izin Allah Ta’ala. Kemudian Dajjal berjalan di antara dua tubuh terbelah tersebut seraya berkata, “Bangunlah! Apakah engkau masih tidak beriman kepadaku?” hardiknya geram.

Tak gentar sedikit pun, orang mukmin itu berkata, “Tidaklah berkurang pengetahuanku tentangmu.” Bahkan, lanjutnya, “Aku semakin yakin bahwa kau adalah Dajjal.” Lantas, orang mukmin itu mengatakan bahwa setelah penyiksaan itu, Dajjal tidak akan bisa melakukannya kepada siapa pun.

Dajjal pun mencoba membunuhnya kembali. Diletakkanlah tembaga di leher orang mukmin itu hingga bagian belakangnya. Orang mukmin yang sudah tak berdaya pun dijerumuskan ke dalam nerakanya Dajjal. Padahal, orang mukmin tersebut dimasukkan ke dalam surga.

Memungkasi riwayat nan panjang ini, Rasulullah Saw bersabda, “Itulah manusia yang paling agung kesyahidannya di sisi Allah, Rabb semesta alam.” [Pirman]

Artikel sebelumnyaInilah Istri yang Memberikan Gilirannya untuk Madunya
Artikel berikutnyaTiga Golongan yang menjadi Musuh Allah di Hari Kiamat