Ibu yang Tidak Diakui Anaknya karena Berparas Menyeramkan

0
Ilustrasi @rinaldimunir
Ilustrasi @rinaldimunir
Ilustrasi @rinaldimunir

Berbeda dengan ibu yang senantiasa bangga mengakui dan menceritakan anak-anaknya kepada semua orang, seorang anak kadangkala bahkan seringkali merasa malu untuk mengakui dan menceritakan sosok ibunya. Baik kepada teman dekat, teman kerja, atasan maupun tetangganya di perantauan. Padahal, sesukses apa pun, seorang anak mustahil menjadi besar jika tidak dididik oleh orangtuanya, khususnya sang ibu.

Kisah ini terjadi di Taiwan. Nyata. Sang anak lelaki satu-satunya ini berkembang dengan optimal. Hingga merantau ke kota, karirnya senantiasa cemerlang. Ia adalah anak yang pandai bergaul, ramah, baik kepada semua orang dan juga tampan. Karena perangai positifnya itu pula,putri pemilik perusahan turut bersimpati dan naksir kepada sang pemuda.

Di tempat tinggal pemuda itu, ada seorang wanita dengan tampang menakutkan. Kepalanya botak, terdapat bekas seperti borok yang baru mengering di kepala dan wajahnya, rambut hanya terdapat di sisi kanan dan kiri kepala serta sedikit di bagian belakang. Sontak saja, orang-orang menyebutnya sebagai sosok monster karena penampilannya itu.

Ketika teman-teman dan rekan bisnis sang pemuda bertandang ke tempat tinggalnya, anak muda itu dengan enteng mengatakan, “Itu pembantu. Dulunya pembantu ibuku. Sebab tak ada yang merawat, aku mengambil peran untuk menampungnya.” Enteng. Tanpa merasa bersalah. Padahal, yang disebut sebagai pembantu adalah ibu kandungnya sendiri. Duh, malangnya sang ibu yang dicampakkan ini.

Meski sakit hatinya, sang ibu tak sedikit pun mengubah sikapnya. Ia melakukan kerja-kerja rumahan di sepanjang hari. Memasak, mencuci, menyetrika dan membersihkan rumah. Hingga akhirnya, lantaran kelelahan dan usia yang tak muda lagi, ibu ini menderita sakit.

Kaget. Tentu saja. Sebab sakit itu, sang pemuda harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah seorang diri. Untungnya, dia masih bersikap baik dengan meminumkan obat kepada ibunya sebelum dan sepulangnya dari kantor.

Agak lama sang ibu tersebut menderita sakit. Hingga suatu hari, sang anak mencari sesuatu. Ia pun mencarinya di salah satu lemari yang berada di kamar sang ibu. Seisi lemari diacak-acak. Ketika itu, rasa ingin tahunya timbul tatkala melihat sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk menyimpan perhiasan.

Diambillah benda tersebut, kemudian dibuka. Ternyata, di dalamnya bukanlah perhiasan. Hanya ada lipatan kertas yang merupakan berita dari sebuah surat kabar. Dengan penasaran yang bertambah, dibukalah kertas itu dengan saksama. Adalah sebuah berita tentang sesosok ibu yang melindungi anaknya dari kebakaran hebat. Sang ibu mendekap anaknya dengan kasur yang dibasahi. Ia juga melindunginya dengan tubuhnya, kemudian berlari menerobos banyak benda yang telah roboh karena kobaran api hingga berhasil dari gedung yang terbakar itu. Sang anak selamat, tanpa sedikit pun luka di tubuhnya

Tanpa terasa, air mata sang anak meleleh. Ia baru menyadari semuanya. Bahwa yang menyebabkan penampilan sang ibu menjadi menyeramkan adalah karena melindungi dirinya. Padahal, saat mudanya, ibu ini terbilang cantik dan amat menjaga penampilan. Tepat di bawah kertas itu, ada satu foto sang ibu sebelum peristiwa malang tersebut.

Beruntung, sang ibu belum meninggal. Segeralah dibawa ibunya ke dokter. Selepas sembuh, sang anak tak lagi malu mengakui wanita menyeramkan itu kepada siapa pun yang ditemuinya. Meski setiap jalan berdua, banyak orang memandang dengan pandangan aneh seraya menunjukkan ekspresi jijik.

Berbaktilah kepada ibu, sebelum ajal menjemputnya. [Pirman]

Artikel sebelumnyaKisah Pemuda Durhaka, Kepala Terpisah dari Tubuhnya
Artikel berikutnyaTertawa di Atas Penderitaan Sang Ibu