Banyak orang yang memiliki pemahaman bahwa sakit merupakan sebab kematian. Padahal, ada begitu banyak kasus kematian yang tidak diawali dengan sakit. Banyak pula orang sehat yang mati dengan berbagai cara.
Yang lebih tepat, sakit hanyalah satu di antara sekian banyaknya episode yang seharusnya menyadarkan kepada setiap diri bahwa manusia itu lemah. Tatkala Allah Ta’ala menaqdirkan seseorang untuk sakit karena berbagai sebab, maka kekayaan, kekuatan, pengaruh, jabatan, dan apa pun tidak akan mampu mencegahnya.
Seharusnya, sakit juga mengantarkan setiap kita pada pemahaman yang benar terkait kehidupan dunia ini. Sayangnya, banyak yang benar-benar tak paham hingga bertindak lalai. Dalam memahami sakit ini, ada sedikitnya 5 hal yang seharusnya dipahami kaum Muslimin saat sebagian besar manusia melupakannya.
Pelebur Dosa
Aduhai senangnya orang yang diuji dengan sakit. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam memberikan jaminan kepada orang yang sakit dengan menuturkan, “Apabila seorang Muslim menderita sakit, Allah Ta’ala menghapuskan kesalahan-kesalahannya karena sakit tersebut. Sebagaimana api dapat membersihkan karat yang menempel pada besi dan perak.”
Betapa jelas janji Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud Rahimahullahu Ta’ala ini. Dosa yang diibaratkan dengan karat pada besi atau perak akan bersih dengan sakit yang dijalani dengan sabar oleh seorang Muslim.
Masalahnya, sabar saat sakit itu bukan hal yang mudah. Teramat sukar.
Sarana Penyadaran
Sekuat apa pun seseorang, ia akan lemah saat diuji dengan sakit. Sekaya apa pun seseorang, uangnya tidak berdaya di hadapan sakit. Bahkan semua hartanya bisa habis digunakan untuk berobat.
Sakit menyadarkan manusia agar tidak sombong. Betapa banyak orang yang mulanya bertindak konyol dengan berlaku zalim, lalu keluarganya mendatangi orang yang dizalimi untuk meminta maaf saat si sakit tergeletak lemah di pembaringan.
Semua kekuatannya seakan hilang. Semua kepongahannya sirna di hadapan sakit. Semua yang dibanggakan serta-merta pamit tatkala sakit menyapanya.
Nikmat bagi Si Sehat
Ketika ada saudara yang sakit, sempatkanlah diri untuk mengunjunginya. Lihat apa yang dia alami. Bertanyalah terkait apa yang dia rasakan. Minta keluarganya untuk bertutur tentang sebab-sebab sakitnya. Dengarkan dengan hati yang paling tulus.