Saudara-saudaraku, apa kabar? Mudah-mudahan kalian senantiasa dalam kondisi sehat fisik dan segera pulih fikirannya sehingga mengetahui apa yang seharusnya engkau ketahui tentang penyakit yang tengah bersemayam di dalam dirimu.
Kawan, ketahuilah bahwa Tuhan semesta alam mustahil bersifat atau berlaku zalim kepada kalian. Dia telah berlaku adil kepada kita semua. Dia menciptakan kalian sebagaimana kami, sesuai fitrahnya. Lantas kalian salah bergaul, pernah kecewa, atau faktor lainnya sehingga memilih jalan ini. Jalan kekeliruan yang kemudian kalian sebut sebagai kelainan atau penyimpangan, bukan sejenis penyakit.
Kawan, apa yang terjadi kepada kalian sehingga mencintai sesama jenis dengan ketertarikan syahwat adalah penyakit. Benar-benar penyakit. Bukankah itu amat menjijikkan jika dilihat dari segi manusiawi sebab kalian enggan membawa agama di dalamnya?
Coba saja bayangkan, jika bapak dan ibu kalian memiliki kecenderungan berperilaku seperti kalian, mendatangi ibu kalian dari ‘belakang’, mungkinkah kalian akan lahir ke dunia ini?
Amat mustahil, bukan? Sebab apa yang dikeluarkan oleh bapakmu hanya akan dibuahi oleh sel telur, bukan tinja yang keluar melalui ‘belakang’ atau tersimpan di dalamnya.
Pahamilah, kawan, bahwa kalian bukan produk dari penyakit itu. Kalian hanya termakan propaganda sesat yang menyesatkan, lantas kalian mencari sebanyak mungkin pembenaran demi tercapainya ekspektasi syahwati kalian.
Kawan, aku tidak akan berpanjang kalam. Hanya hendak menyampaikan satu kalimat agung dari manusia paling mulia di zaman ini. Jika Islam adalah agamamu, kalimat ini merupakan sabda yang nilainya pasti benar. Dan jika kalian bukan Islam, kalimat dari laki-laki ini terbukti pasti benar dan tidak ada satu pun yang bermakna kebohongan.
“Barang siapa yang menjima’ istrinya melalui ‘belakang’ atau ‘berhubungan’ sesama laki-laki, anak kecil, maka di Hari Kiamat nanti akan dibangkitkan dalam keadaan berbau busuk melebihi bangkai. Orang-orang di sekitarnya akan merasa terganggu oleh bau badannya. Hal itu akan terus berlangsung sampai dia masuk ke dalam neraka atau setidaknya, semua pahalanya dibatalkan oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala tidak akan menerima shalatnya, baik yang wajib maupun yang sunnah. Ia akan dimasukkan ke dalam peti dari neraka yang ditutup dengan paku-paku dari neraka.”
Sabda laki-laki mulia bernama Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bin Abdullah ini diriwayatkan oleh Imam al-Harts bin Abu Usamah dalam kitab Musnadnya.
Sahabatku, semoga Allah Ta’ala segera sembuhkan penyakitmu. Aamiin.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]