Selain menangis sambil berlari penuh penyesalan (Baca: Beginilah Cara Membuat Setan Menangis), setan juga menjerit penuh ketakutan. Mereka menjerit sebab merasa bahwa misinya telah gagal. Mereka menjerit pilu dengan putus asa akut nan memuncak. Dalam banyak riwayat, ada beberapa peristiwa yang membuat setan menjerit.
Di antara riwayat itu, di dalamnya juga tersebut bahwa malaikat Jibril menendang iblis hingga terjatuh di sebuah tempat bernama Aden. Kapankah peristiwa ini terjadi?
Di dalam kitab Tafsir-nya, Imam Baqi bin Mukhallad meriwayatkan empat peristiwa yang membuat setan menjerit penuh ketakutan dan putus asa.
Pertama, ketika mereka dilaknat oleh Allah Ta’ala. Kedua, tatkala mereka diturunkan dari surga-Nya. Ketiga, masa ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dilahirkan. Keempat, saat surat al-Fatihah diturunkan.
Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abi Hatim dari Sa’id bin Jubair Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan, Allah Ta’ala mengubah bentuk iblis dari bentuk semula (malaikat) saat mereka dilaknat. Selain itu, mereka pun menjerit dengan amat keras. “Sehingga,” pungkas Rasulullah, “setiap jeritan di dunia hingga Hari Kiamat adalah dari jeritannya (iblis saat dilaknat).”
Selain empat peristiwa yang menyebabkan setan menjerit dengan keras sebagaimana disebutkan di atas, ada juga riwayat lain dari Sa’id bin Jubair yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani dan Imam adh-Dhiya’. Yaitu saatt peritiwa Fathu Makkah (Penaklukan Kota Makkah). Saking kerasnya jeritan iblis, bala tentaranya pun datang mengerubungi.
Kata iblis kepada seluruh tentaranya itu, “Aku menjerit karena telah kehilangan momen untuk menyesatkan (membuat syirik) manusia setelah peritiwa ini (Fathu Makkah).”
Meski demikian, mereka tidak akan pernah menyerah. Katanya, “Akan tetapi, teruslah menggoda manusia dalam perkara agama mereka dan sebarkanlah jeritan-jeritan di tengah-tengah mereka.”
Lalu, kapankah malaikat Jibril menendang iblis hingga terjatuh di sebuah tempat bernama Aden?
Saat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terlahir, dunia diliputi cahaya nan terang benderang. Kata iblis, “Malam ini, seorang bayi terlahir. Dia akan merusak misi kita.”
“Mengapa Anda tidak mendatangi, lalu membuatnya menjadi gila?” usul salah satu prajuritnya dengan licik.
Iblis pun menerima usul itu. Mereka mendatangi bayi Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tutur Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani dari ‘Ikrimah kepada al-Hakam, dan Hafsh bin ‘Umar bin Khaththab, “Ketika iblis sudah berada di dekat bayi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Allah Ta’ala pun mengutus malaikat JIbril ‘Alaihis salam.”
“Jibril,” terang Rasulullah, “menendang iblis sekali tendangan hingga terjatuh di Aden.”
Na’udzubillahi minasy syaithanir rajiim. [Pirman/Kisahikmah]
*Rujukan: Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi, Agar Tidak Terpedaya Setan, Darul Uswah, Yogyakarta, 2009