Dua Keunggulan Nabi Muhammad atas Nabi Adam

0

Semua Nabi adalah sosok-sosok mulia yang langsung dipilih oleh Allah Ta’ala untuk mendakwahkan syariat-Nya kepada kaumnya dan seluruh umat manusia. Akan tetapi, ada Nabi-nabi yang secara khusus memiliki kelebihan, dan kelebihan tersebut tidak dipunyai oleh Nabi lainnya. Namun, hal ini tidak bermakna memuliakan satu Nabi, kemudian merendahkan yang lainnya.

Sebagai contoh, dalam sebuah sabdanya dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar bin al-Khaththab, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki dua keunggulan atas Nabi Adam ‘Alaihis salam.

“Aku,” ungkap Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “diunggulkan atas Adam dengan dua kelebihan.” Pertama, setan yang ada dalam diri Nabi Muhammad mulanya kafir, lalu Allah Ta’ala menolong Nabi hingga setan itu masuk Islam. Sedangkan setan yang menggoda Nabi Adam kafir dan berhasil menggoda beliau hingga diturunkan dari surga.

Terkait setan yang ada di dalam diri Nabi Muhammad ini, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq, “Ada apa denganmu, wahai ‘Aisyah? Apakah kamu cemburu?”

Jawab istri Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits ini, “Bagaimana mungkin orang sepertiku tidak cemburu kepada orang seperti dirimu?”

Tanya Nabi lagi, “Apakah setanmu sudah menguasaimu?”

“Apakah aku punya setan?” jawab Ummul Mukminin seraya sampaikan tanya balik.

“Ya,” terang Nabi singkat.

“Begitu pula semua manusia?” tanya ‘Aisyah.

“Ya,” jelas Nabi.

“Pun dengan dirimu, ya Rasulullah?” pungkas ‘Aisyah sampaikan tanya.

“Ya,” jelas Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “tetapi Tuhanku ‘Azza wa Jalla memenangkanku atasnya hingga dia masuk Islam.” (Hr. Imam al-Bukhari, dinukil oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam Agar Tidak Diperdaya Setan)

Sedangkan keunggulan kedua, “Istri-istriku (Nabi Muhammad) menjadi penolongku dalam ketaatan, sementara istrinya (Nabi Adam) menjadi pembabntunya dalam mengerjakan kemaksiatan.”

Sebagaimana kita ketahui, keluarga Nabi Muhammad yang terdiri dari satu imam dengan banyak istri ini menjadi contoh paling bagus terkait saling tolong dalam kebaikan dan taqwa kepada Allah Ta’ala. Mereka bersinergi dan sepakat dalam iman, tidak saling berseberangan.

Sedangkan Hawa, dan di dalam peristiwa ini terdapat kebaikan yang banyak, tercatat pernah menjadi jalan bagi suaminya untuk melakukan pelanggaran atas perintah Allah Ta’ala. Hawa termakan bujuk rayu setan, lalu beliau pun menggoda Nabi Adam ‘Alaihis salam hingga keduanya diturunkan dari surga.

Akan tetapi, sekali lagi, dua keunggulan ini sama sekali tidak bermakna memuliakan Nabi Muhammad dan mendiskreditkan Nabi Adam. Keduanya adalah manusia mulia yang langsung dipilih oleh Allah Ta’ala untuk menjadi kekasih-kekasih-Nya. Maka ambillah pelajaran, wahai orang-orang yang berpikir. [Pirman/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaWaspada! Beginilah Cara Setan Masuk ke Dalam Tubuh
Artikel berikutnyaMengapa Ilmu lebih Mulia dari Harta? Inilah 20 Alasannya