Ketika siang usai melaksanakan tugas dan berganti dengan malam nan gulita, kita akan menyaksikan bintang bertebaran di langit. Terang. Bercahaya. Sebagai hiasan langit, penunjuk arah, dan pelempar bagi setan.
Bagi penduduk langit, mereka juga menyaksikan tempat-tempat di bumi yang bercahaya layaknya bintang. Inilah tempat-tempat terbaik yang di dalamnya terdapat keberkahan bagi pemakmurnya.
Bagi orang beriman yang memakmurkannya, dia tergolong ke dalam orang yang beriman kepada Allah Ta’ala dan Hari Akhir. Tiada satu pun orang yang bergegas merawat dan berlama-lama di dalamnya, kecuali atas pengaruh iman dan taqwa yang bergemuruh serta menyala di dalam sanubarinya.
Siapa pun yang melangkah menuju tempat ini, Allah Ta’ala janjikan dua kebaikan yang mustahil diingkari. Satu langkah dibalas dengan pemberian ampunan atas dosa-dosanya, dan langkah berikutnya dijadikan sarana peningkatan derajatnya di sisi Allah Ta’ala. Betapa menakjubkannya. Bahkan tiap langkah dibalasi dengan ganjaran terbaik nan mulia.
Ketika sampai di tempat tersebut, kemudian duduk-duduk dalam kumpulan-kumpulan ilmu dan dzikir, maka Allah Ta’ala memberikan jamuan lebih istimewa; dibentangkan sayap malaikat di atasnya hingga langit, dilimpahkan rahmat-Nya, diturunkan ketenangan, dan nama-namanya disebut-sebut dalam majlis-majlis malaikat yang agung.
Lalu, para pemuda yang hatinya tertaut dengan tempat ini, Allah Ta’ala menjanjikan naungan baginya saat tiada lagi naungan selain naungan-Nya. Mereka disederajatkan dengan pemimpin yang adil, dan orang-orang shalih lainnya.
Makna tertaut sendiri, demikian dijelaskan oleh Imam an-Nawawi, ialah cinta dan betah sehingga berlama-lama di dalamnya untuk bermajlis ilmu, dzikir, dan mendirikan ibadah-ibadah yang diperintahkan di dalamnya.
Belum usai, bagi siapa yang membangun tempat ini karena Allah Ta’ala, Dia menjanjikan satu rumah baginya di surga-Nya kelak. Bahkan disebutkan, meski bangunan yang dibuat tak ubahnya sarang burung. Allahu Akbar…
Inilah tempat yang dipenuhi keberkahan di dalamnya. Inilah tempat yang disebutkan oleh Abdullah bin ‘Abbas, “Masjid adalah rumah Allah Ta’ala di muka bumi. Ia bersinar bagi para penduduk langit, sebagaimana bintang-bintang di angkasa yang bersinar bagi para penghuni bumi.”
Sudahkah kita rajin mendatangi masjid untuk ibadah dan bermajlis di dalamnya? [Pirman/Kisahikmah]