Allah Ta’ala Maha Memberi rezeki. Dia Memberikan rezeki kepada siapa yang Dikehendaki-Nya. Dia Ta’ala juga Maha Melapangkan dan Maha Menyempitkan rezeki seorang hamba.
Jika ada yang merasa rezekinya sempit, ada 9 ayat yang ditebarkan di dalam al-Qur’an terkait hal ini. Baca dan hayatilah 9 ayat ini, Insya Allah rezeki Anda akan terasa sangat luas dan lapang.
1
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah-pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah)-maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipatganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Qs. al-Baqarah [2]: 245)
Allah Ta’ala akan melapangkan rezeki jika Anda memberikan ‘pinjaman’ kepada-Nya berupa infaq, sedekah, dan menafkahkan harta di jalan-Nya.
2
“Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia Kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Qs. ar-Ra’d [13]: 26)
Fokuslah pada akhirat, niscaya dunia terlihat sangat remeh dan tidak berarti. Siapa yang fokus dengan akhirat, Allah Ta’ala lapangkan rezeki baginya sebab rasa syukur dan qana’ahnya. Qana’ah inilah sebaik-baik rezeki bagi seorang hamba.
3
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia Kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Qs. al-Isra’ [17]: 30)
Bersungguh-sungguhlah dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Fokuslah mengupayakan rezeki dengan cara-cara yang halal dan diberkahi. Selebihnya, Allah Ta’ala yang akan melimpahkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya yang bersunguh-sungguh.
4
“Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu berkata, ‘Aduhai, benarlah bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia Kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya. Kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita, Dia benar-benar telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah; tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).’” (Qs. al-Qashash [28]: 82)
Jangan pernah berpikir bahwa semua orang kaya disayangi Allah Ta’ala. Qarun adalah satu di antara sekian banyaknya bukti bahwa kekayaan juga Dia jadikan sebagai cara menghukum seorang hamba. Syukuri yang ada. Sadari bahwa semuanya berasal dari Allah Ta’ala.
Kelak, rezeki akan dilapangkan kepada siapa yang tidak merasa butuh dengan dunia dan menganggapnya remeh.
