Lanjutan dari 6 Keutamaan Saling Cinta karena Allah (Bagian 2)
Membuat Iri Para Nabi
Betapa agungnya mereka. Bahkan para Nabi pun menaruh iri kepada mereka. Sebuah iri positif lantaran ganjaran istimewa yang diberikan oleh Allah Ta’ala. Sebuah balasan berupa mimbar-mimbar yang bahannya adalah cahaya.
“Allah Ta’ala berfirman,” tutur sahabat Muadz bin Jabal yang mendengar dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, maka bagi mereka mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, yang membuat iri hati para Nabi dan orang-orang yang mati syahid.”
Allahu Akbar walillahil hamd! Padahal, orang yang mati syahid saja mendapatkan balasan yang agung karena keikhlasan dan keberanian mereka. Bahkan disebutkan dalam sebuah riwayat, orang yang mati syahid ingin hidup lagi lalu mati berkali-kali karena keagungan pahala yang mereka dapatkan.
Menjadi 4 Golongan yang Wajib Mendapatkan Cinta Allah Ta’ala
“Aku,” tutur Abu Idris al-Khulani Rahimahullah, “masuk ke sebuah masjid di Damaskus, lalu bertemu dengan seorang pemuda dengan paras penuh cahaya dan senyuman yang dikelilingi banyak orang.”
Mereka hendak meminta pendapat atas perselisihan yang terjadi di antaranya. Tatkala persoalan diserahkan kepada laki-laki ini, semuanya selesai. Semuanya puas dengan solusi yang dia sampaikan.
Karena penasaran, Abu Idris al-Khulani bertanya tentang laki-laki tersebut. Rupanya, laki-laki shalih itu merupakan salah satu sahabat Nabi yang mulia, Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu.
Esok hari, Abu Idris al-Khulani bergegas ke masjid untuk mendahului Muadz bin Jabal dalam beribadah. Namun, ia kalah cepat. Muadz bin Jabal sedang mendirikan shalat. Abu Idris menunggu hingga Muadz selesai mendirikan shalat.
“Demi Allah,” ungkap Abu Idris al-Khulani di dekat Muadz bin Jabal, “aku sungguh mencintaimu.”
Muadz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah cintamu kepadaku karena Allah Ta’ala?”
“Iya. Cinta karena Allah Ta’ala.” tutur Abu Idris al-Khulani.
Kedua kali, Muadz bin Jabal sampaikan tanya serupa, “Apakah cintamu kepada karena Allah Ta’ala?”
Jawab Abu Idris al-Khulani senada, “Iya. Cinta karena Allah Ta’ala.”
Muadz bin Jabal pun langsung menarik surban Abu Idris al-Khulani seraya berkata, “Kabar gembira bagimu. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Allah Ta’ala berfirman: Cinta-Ku wajib Aku berikan kepada orang-orang yang saling mencintai karena Aku, orang-orang yang duduk dalam majlis karena Aku, orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku, dan orang-orang yang saling berkorban karena Aku.’”
Hadits mulia ini diriwayatkan secara shahih dalam kitab al-Muwatha’ susunan Imam Malik bin Anas Radhiyallahu ‘anhu.
Sahabat-sahabatku sekalian, aku mencintaimu karena Allah Ta’ala.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]