Ketaatan adalah sumber kebaikan di dunia dan pangkal keselamatan di akhirat. Meskipun, jalan untuk menggapainya dipenuhi duri cobaan, onak ujian, badai kesulitan, angin kemalasan, dan rintangan-rintangan berat nan menjemukan.
Sedangkan kemaksiatan dan dosa yang merupakan sumber petaka dunia dan siksa neraka yang abadi, ia senantiasa dihiasi sampul kebaikan, bungkus keindahan, iming-iming kenikmatan, tipu kesuksesan, dan ilusi-imajinasi penuh muslihat yang membuat pelakunya betah berlama-lama dalam melakukannya.
Selain itu semua, di antara akibat buruk yang akan diunduh oleh para pelaku maksiat dan dosa, Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah merincinya dalam sembilan belas akibat yang kelak menimpai jiwa, pikiran, fisik, bahkan kehidupan para pelakunya. Berikut ini kami ringkaskan dari salah satu kitab anggitan beliau, al-Fawa’id.
- Sedikitnya hidayah
- Rusaknya ra’yu (penglihatan batin)
- Tersembunyinya kebenaran
- Hati yang bobrok
- Ingatan yang lemah
- Waktu terbuang sia-sia
- Dijauhi oleh para makhluk
- Merasa takut saat akan berhubungan dengan Allah Ta’ala
- Doanya tidak dikabulkan
- Hatinya menjadi keras
- Rezeki dan usianya tidak berkah
- Terhalangi dari mendapatkan ilmu yang bermanfaat
- Senantiasa diliputi kehinaan
- Direndah dan dihinakan oleh musuh
- Dada (jiwa) yang sempit
- Diberikan teman yang jahat, merusak hati, dan membuang-buang waktu
- Kesedihan dan kegundahan dalam waktu yang amat lama
- Kehidupannya menyesakkan
- Pikirannya selalu kacau
Di akhir uraiannya ini, sebagaimana dikutip oleh Dr. Najih Ibrahim dalam Kepada Aktivis Muslim, Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah mengatakan, “Semua itu adalah buah kemaksiatan dan kelalaian dari mengingat Allah Ta’ala (dzikrullah).”
Dengan amat baik, ulama yang merupakan salah satu murid terbaik Imam Ibnu Taimiyah ini menyampaikan perumpamaan dari permulaan dosa, “Seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang subur dengan air dan kebakaran yang bermula dari percikan api. Begitu pula sebaliknya, semua hal yang berkebalikan dengan hal-hal di atas (sembilan belas akibat dosa) adalah buah dari ketaatan.”
Maka di antara akibat yang paling buruk dari kemaksiatan adalah dicabutnya nikmat dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Seperti perkataan seorang salaf, “Bahkan jika hanya berhasrat untuk melakukan kemaksiatan, maka ia tak akan merasakan kelezatan ibadah.”
Rabbi, lindungi kami dari maksiat dan dosa, serta sibukkan kami dalam amal-amal ketaatan yang semakin mendekatkan diri kepada-Mu. Sedekat-dekatnya. Aamiin. [Pirman]