Hikmah Puasa Syawal, Ini Penjelasan Direktur Asosiasi Riset Ilmiah Al Azhar

0
hikmah puasa syawal

Puasa Syawal adalah puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Hukumnya sunnah muakkadah, sunnah yang sangat dianjurkan. Ganjarannya luar biasa, yakni senilai dengan puasa setahun penuh.

Sedikitnya ada tiga hadits populer yang menjelaskan puasa syawal.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ

“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh” (HR. Ibnu Majah, shahih)

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, ia seperti puasa setahun” (HR. Ibnu Majah, shahih)

Apa hikmah puasa syawal? Syaikh Ali Ahmad Al Jurjawi dalam bukunya Hikmatut Tasyri wa Falsafatuh menjelaskan, puasa syawal mengiringi puasa Ramadhan laksana sholat sunnah rawatib mengiringi sholat fardhu.

Baca juga: Niat Puasa Syawal

“Puasa syawal seperti sholat sunnah rawatib bagi sholat fardhu. Ia disunnahkan untuk menambah yang kurang dari puasa Ramadhan,” terangnya.

Lalu bagaimana penjelasan puasa Syawal senilai puasa setahun penuh? Direktur Asosiasi Riset Ilmiah Universitas Al Azhar itu melanjutkan, “Yang mengerjakan puasa Syawal sama dengan puasa sepanjang masa karena jika dihitung dengan Ramadhan berarti 36 hari. Allah membalas satu kebaikan dengan 10 kali lipat, berarti baginya 360 hari. Jumlah ini sama dengan jumlah hari dalam satu tahun.”

Masya Allah… luar biasa Puasa Syawal ini. Bagi yang belum mengerjakannya, belum terlambat karena puasa Syawal tidak harus dimulai tanggal 2 Syawal dan berurutan sampai 7 Syawal.

Dalam madzhab Hanbali, puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan, boleh pula tidak berurutan. Dan tidaklah yang berurutan lebih utama daripada yang tidak berurutan. Sedangkan menurut madzhab Syafi’i dan Hanafi, puasa Syawal lebih utama dilaksanakan secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam bukunya Fiqih Islam wa Adillatuhu, puasa Syawal boleh dikerjakan terpisah-pisah, tapi lebih utama berurutan dan langsung setelah hari raya (dikerjakan tanggal 2 – 7 Syawal). Karena hal itu berarti menyegerakan ibadah. [Muchlisin BK/Kisahikmah]

Artikel sebelumnyaCara Mendapatkan Lailatul Qadar, Dijamin Efektif
Artikel berikutnyaKain Kafan Pemuda Shalih yang Mengejutkan Tabiin dan Semua Orang